medcom.id, Jakarta: Salah tafsir ucapan Moeldoko dalam sebuah wawancara dengan Channel News Asia atas penamaan KRI Usman-Harun, perbincangan publik Indonesia-Singapura kini berbelok haluan. Berawal dari sengketa penamaan kapal perang Usman-Harun oleh Indonesia, kini perhatian publik malah tersorot pada berbagai jam mewah milik Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Mulanya Singapura merasa tersinggung saat Usman Harun dijadikan nama sebuah kapal perang oleh Indonesia. Pasalnya, Usman-Harun merupakan pelaku pengeboman di Gedung MacDonald, Singapura, saat Indonesia di bawah komando Sukarno berkonfrontasi dengan Singapura yang saat itu di bawah pemerintahan Malaysia, pada 1965. Usman dan Harun lalu dieksekusi gantung oleh Singapura pada 17 Oktober 1968.
Setelah itu, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengajak Indonesia mencari jalan keluar untuk menyelesaikan sengketa antara kedua negara yang dipicu penamaan KRI Usman-Harun.
Maksud Moeldoko untuk meminta maaf karena akan terus menggunakan nama Usman-Harus pada KRI disalahartikan. Berbagai media malah menyatakan bahwa jenderal bintang empat itu telah meminta maaf kepada Singapura karena telah menggunakan nama tersebut.
Moeldoko pun telah mengklarifikasi bahwa dirinya tidak pernah menyampaikan permintaan maaf kepada Singapura atas penamaan KRI Usman-Harun. Maksud dia adalah mohon maaf karena Indonesia tetap menggunakan nama Usman-Harun.
Tidak lama berselang, pada Selasa (22/4/2014), sebuah media Singapura malah mebeberkan jam-jam tangan mewah yang pernah digunakan Moeldoko dalam beragam kesempatan. Jam tangan Moeldoko ditaksir memiliki harga antara ratusan hingga miliaran juta rupiah.
Tidak pelak, isu yang topiknya seakan jauh dari permasalahan awal itu menuai beragam komentar baik dari warga negara Indonesia maupun Singapura. Dalam komentar di artikel bertajuk Indonesia General Moeldoko Offered Apology to S’pore, Took it Back, What a Fine Watch You Got There, ada beberapa komentar yang diajukan warga Indonesia mempertanyakan bahkan mengkritik topik jam mewah tersebut.
Misalkan saja Hadi S Kakalim yang berkomentar dalam bahasa Inggris, "Lebih baik berkomentar soal permintaan maafnya daripada mencari-cari kesalahan orang lain, TIdak mampu membelinya? Bekerjalah." Kemudian, ada Dwi Putra Utomo dari Jakarta yang mengatakan bahwa Moeldoko adalah pria yang memang memiliki kekayaan sejak awal. Ia menyebut bahwa ayah dan kakek Moeldoko memiliki usaha yang kemudian diwariskan kepada Panglima TNI itu.
Ada pula yang menjadikan rumor jam tangan mewah itu sebagai candaan, seperti Aamalina Mohamad yang berkata, "Jam palsu kali.. Banyak di Blok M.. hahaha." atau Indra Wijaya Kasuma dari Surabaya yang berkomentar dalam bahasa Inggris, "Mungkin ada tulisan, 'Made in China' di balik jam itu."
medcom.id, Jakarta: Salah tafsir ucapan Moeldoko dalam sebuah wawancara dengan Channel News Asia atas penamaan KRI Usman-Harun, perbincangan publik Indonesia-Singapura kini berbelok haluan. Berawal dari sengketa penamaan kapal perang Usman-Harun oleh Indonesia, kini perhatian publik malah tersorot pada berbagai jam mewah milik Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Mulanya Singapura merasa tersinggung saat Usman Harun dijadikan nama sebuah kapal perang oleh Indonesia. Pasalnya, Usman-Harun merupakan pelaku pengeboman di Gedung MacDonald, Singapura, saat Indonesia di bawah komando Sukarno berkonfrontasi dengan Singapura yang saat itu di bawah pemerintahan Malaysia, pada 1965. Usman dan Harun lalu dieksekusi gantung oleh Singapura pada 17 Oktober 1968.
Setelah itu, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen mengajak Indonesia mencari jalan keluar untuk menyelesaikan sengketa antara kedua negara yang dipicu penamaan KRI Usman-Harun.
Maksud Moeldoko untuk meminta maaf karena akan terus menggunakan nama Usman-Harus pada KRI disalahartikan. Berbagai media malah menyatakan bahwa jenderal bintang empat itu telah meminta maaf kepada Singapura karena telah menggunakan nama tersebut.
Moeldoko pun telah mengklarifikasi bahwa dirinya tidak pernah menyampaikan permintaan maaf kepada Singapura atas penamaan KRI Usman-Harun. Maksud dia adalah mohon maaf karena Indonesia tetap menggunakan nama Usman-Harun.
Tidak lama berselang, pada Selasa (22/4/2014), sebuah media Singapura malah mebeberkan jam-jam tangan mewah yang pernah digunakan Moeldoko dalam beragam kesempatan. Jam tangan Moeldoko ditaksir memiliki harga antara ratusan hingga miliaran juta rupiah.
Tidak pelak, isu yang topiknya seakan jauh dari permasalahan awal itu menuai beragam komentar baik dari warga negara Indonesia maupun Singapura. Dalam komentar di artikel bertajuk Indonesia General Moeldoko Offered Apology to S’pore, Took it Back, What a Fine Watch You Got There, ada beberapa komentar yang diajukan warga Indonesia mempertanyakan bahkan mengkritik topik jam mewah tersebut.
Misalkan saja Hadi S Kakalim yang berkomentar dalam bahasa Inggris, "Lebih baik berkomentar soal permintaan maafnya daripada mencari-cari kesalahan orang lain, TIdak mampu membelinya? Bekerjalah." Kemudian, ada Dwi Putra Utomo dari Jakarta yang mengatakan bahwa Moeldoko adalah pria yang memang memiliki kekayaan sejak awal. Ia menyebut bahwa ayah dan kakek Moeldoko memiliki usaha yang kemudian diwariskan kepada Panglima TNI itu.
Ada pula yang menjadikan rumor jam tangan mewah itu sebagai candaan, seperti Aamalina Mohamad yang berkata, "Jam palsu kali.. Banyak di Blok M.. hahaha." atau Indra Wijaya Kasuma dari Surabaya yang berkomentar dalam bahasa Inggris, "Mungkin ada tulisan, 'Made in China' di balik jam itu."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)