"Dengan melakukan pendekatan keagamaan bahwa stunting itu sesuatu yang dianggap sebagai suatu bahaya karena akan menyebabkan pertumbuhan anak tidak baik," ujar Ma'ruf disela kunjungan kerja (kunker) di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat, 24 Februari 2023.
Wapres menyebut di beberapa daerah, peran tokoh agama sangat penting dalam mengubah sudut pandang hingga perilaku masyarakat. Salah satunya, di Sulbar yang dinilai masyarakatnya agamis.
Tokoh agama, kata Wapres, dapat memberikan informasi bahwa stunting merupakan sesuatu yang berbahaya, karena berpengaruh terhadap sumber daya manusia (SDM) ke depan. Sedangkan dalam agama, sesuatu yang membahayakan harus segera dihilangkan.
"Kalau itu yang menyampaikannya guru ngaji, itu sangat berpengaruh.Maka tokoh masyarakat guru-guru ngaji itu sangat berpengaruh ke daerahnya dan itu perlu dimanfaatkan," jelas Wapres.
Oleh karena itu, Wapres menegaskan penanganan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. Melainkan, perlu keterlibatan seluruh elemen masyarakat hingga TNI dan Polri.
Baca: Wapres: Mengatasi Stunting Bisa Tiru Cara Penanganan Covid-19 |
Lebih lanjut, Wapres sempat meninjau upaya penanganan stunting di Posyandu Siola Matahari, Binanga. Ma'ruf mengimbau ibu hamil untuk meningkatkan konsumsi protein hewani.
"Selain ikan, juga ada telur. Dengan harga yang murah, kandungan gizi yang baik, mudah diperoleh dan diolah, konsumsi telur satu butir per hari adalah pilihan yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan protein hewani," ungkap Ma'ruf.
Selain itu, Wapres mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar untuk melakukan percepatan penuranan stunting. Pasalnya, kasus stunting di Sulawesi Barat terbilang tinggi yakni 35 persen. Sementara target pemerintah pada 2024 mendatang telah mencapai angka penurunan hingga 14 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id