Jakarta: Pemerintah diminta lebih gencar melakukan surveilans atau pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data serta informasi terkait kasus covid-19 varian Arcturus atau XBB 1.16. Hal ini untuk mencegah penularan varian Arcturus.
"Tingkatkan testing dan tracing, terutama di pintu kedatangan luar negeri dan di perbatasan wilayah atau daerah yang menjadi tujuan mudik Lebaran 2023," kata anggota Komisi IX Netty Prasetiyani Aher, Rabu, 19 April 2023.
Total pasien Arcturus ada tujuh orang. Meski semua pasien sudah sembuh, namun masyarakat diimbau tetap waspada terhadap penyebarannya.
Gejala yang ditimbulkan dari varian ini antara lain demam, batuk, pilek, nyeri sendi, sakit kepala dan ditambah konjungtivitis (peradangan selaput mata). Ada 22 negara yang melaporkan adanya kasus varian ini.
Pemerintah diharapkan bisa memfokuskan strategi penanganan kasus terhadap kelompok-kelompok yang rentan terpapar varian anyar tersebut. "Varian baru ini menyasar kelompok-kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan orang yang belum divaksin. Pemerintah perlu memfokuskan strategi penanganan pada kelompok-kelompok tersebut," ujar dia.
Perihal edukasi juga perlu disebarkan kepada masyarakat terutama terkait gejala, penanganan, dan cara mencegah penularannya. Selain itu, dia meminta pemerintah agar menggalakkan kembali program vaksin gratis nasional.
"Program vaksin gratis harus digencarkan lagi agar individu yang belum divaksin bisa dengan mudah mengakses vaksin di faskes terdekat," tutur dia.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengumumkan total pasien covid-19 varian Arcturus menjadi tujuh orang yang berasal dari Jakarta dan Surabaya. Semua pasien sudah sembuh.
Kemenkes menyatakan sub varian Arcturus masih dalam status under monitoring, tidak termasuk variant of concern. Adanya sub varian baru biasanya telah terjadi kenaikan kasus di negara lain. Dari 29 negara, ada sejumlah negara yang melaporkan kasus terbanyak, antara lain India, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia.
"Ini sub varian ini asal mulanya dari India itu sangat banyak. Untuk Indonesia kalau kita melihat dalam satu minggu terakhir ada memang kenaikan kasus dan sudah ditemukan dua kasus di awal pada tanggal 5 April, dan hari ini kita umumkan ditambah lima jadi tujuh kasus," ungkap dia.
Walaupun terjadi kenaikan kasus, namun angka kematian belum melebihi batas yang disyaratkan oleh WHO, yaitu saat di bawah 1/100.000 penduduk. Kemudian, pasien yang dirawat belum di atas 5/100.000 penduduk.
"Jadi ini parameter-parameter walaupun terjadi kenaikan tapi masih menunjukkan angka-angka di bawah standar WHO itu masih stabil. Ini menjadi catatan kita semua sebagaimana peringatan WHO bahwasanya pandemi masih ada, dan kemungkinan akan terjadi kenaikan kasus karena sumber varian baru," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Pemerintah diminta lebih gencar melakukan
surveilans atau pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data serta informasi terkait kasus
covid-19 varian
Arcturus atau XBB 1.16. Hal ini untuk mencegah penularan varian Arcturus.
"Tingkatkan
testing dan
tracing, terutama di pintu kedatangan luar negeri dan di perbatasan wilayah atau daerah yang menjadi tujuan
mudik Lebaran 2023," kata anggota Komisi IX Netty Prasetiyani Aher, Rabu, 19 April 2023.
Total pasien Arcturus ada tujuh orang. Meski semua pasien sudah sembuh, namun masyarakat diimbau tetap waspada terhadap penyebarannya.
Gejala yang ditimbulkan dari varian ini antara lain demam, batuk, pilek, nyeri sendi, sakit kepala dan ditambah konjungtivitis (peradangan selaput mata). Ada 22 negara yang melaporkan adanya kasus varian ini.
Pemerintah diharapkan bisa memfokuskan strategi penanganan kasus terhadap kelompok-kelompok yang rentan terpapar varian anyar tersebut. "Varian baru ini menyasar kelompok-kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan orang yang belum divaksin. Pemerintah perlu memfokuskan strategi penanganan pada kelompok-kelompok tersebut," ujar dia.
Perihal edukasi juga perlu disebarkan kepada masyarakat terutama terkait gejala, penanganan, dan cara mencegah penularannya. Selain itu, dia meminta pemerintah agar menggalakkan kembali program vaksin gratis nasional.
"Program vaksin gratis harus digencarkan lagi agar individu yang belum divaksin bisa dengan mudah mengakses vaksin di faskes terdekat," tutur dia.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengumumkan total pasien covid-19 varian Arcturus menjadi tujuh orang yang berasal dari Jakarta dan Surabaya. Semua pasien sudah sembuh.
Kemenkes menyatakan sub varian Arcturus masih dalam status under monitoring, tidak termasuk variant of concern. Adanya sub varian baru biasanya telah terjadi kenaikan kasus di negara lain. Dari 29 negara, ada sejumlah negara yang melaporkan kasus terbanyak, antara lain India, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia.
"Ini sub varian ini asal mulanya dari India itu sangat banyak. Untuk Indonesia kalau kita melihat dalam satu minggu terakhir ada memang kenaikan kasus dan sudah ditemukan dua kasus di awal pada tanggal 5 April, dan hari ini kita umumkan ditambah lima jadi tujuh kasus," ungkap dia.
Walaupun terjadi kenaikan kasus, namun angka kematian belum melebihi batas yang disyaratkan oleh WHO, yaitu saat di bawah 1/100.000 penduduk. Kemudian, pasien yang dirawat belum di atas 5/100.000 penduduk.
"Jadi ini parameter-parameter walaupun terjadi kenaikan tapi masih menunjukkan angka-angka di bawah standar WHO itu masih stabil. Ini menjadi catatan kita semua sebagaimana peringatan WHO bahwasanya pandemi masih ada, dan kemungkinan akan terjadi kenaikan kasus karena sumber varian baru," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)