“Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan di Jakarta.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,83 Lintang Selatan (LS)-131,91 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 kilometer arah Barat Laut Tual, Maluku, pada kedalaman 68 kilometer.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," katanya.
Berdasarkan estimasi peta guncangan atau shakemap, gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Teor, Wakate, Seram Bagian Timur dengan skala intensitas IV MMI dan Pulau-Pulau Kur, Kota Tual dengan skala intensitas III-IV MMI.
Baca juga: BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau Juli 2023 |
Kemudian juga dirasakan di Kota Langgur dan Kota Tual berskala intensitas III MMI serta Kota Fakfak, Kota Bula, dan Kota Kaimana dengan skala intensitas II-III MMI.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut dan hingga pukul 19.56 WIB belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.
BMKG pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Masyarakat juga diharapkan memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa maupun tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id