Jakarta: Kualitas udara Jakarta nampak semakin memburuk. Kesehatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan turut terdampak buruknya kualitas udara Jakarta. Sudah hampir empat minggu Jokowi mengalami sakit batuk.
"Di Jakarta barusan saya ratas dengan Presiden beliau sudah batuk hampir 4 minggu, dan DKI pada 13 Agustus mendapatkan kategori kualitas udara terburuk di dunia," ucap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno usai mengikuti rapat terbatas (ratas) dengan presiden di Istana, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023.
Sandiaga juga mengaku turut merasakan dampak buruknya kualitas udara di Jakarta. Dirinya terpaksa mengurangi intensitas olahraga lari yang kerap dilakukan di luar ruangan. Menurutnya, Indonesia butuh riset terbaru sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas udara.
"Kita bisa transisi ke transportasi umum tapi itu butuh waktu, kita harus mencari regulasi untuk melakukan secara cepat memperbaiki kualitas udara," ujarnya.
Sandi mengambil contoh di negara Tiongkok bahwa sebelumnya mereka juga sempat mengalami kondisi serupa soal kualitas udara yang buruk.
Akan tetapi dengan adanya regulasi-regulasi yang bisa mengatasi hal tersebut, saat ini Tiongkok walaupun dengan jumlah penduduk yang banyak bisa keluar dari masalah polusi udara yang buruk. (Naufal Zuhdi)
Jakarta: Kualitas udara Jakarta nampak semakin memburuk. Kesehatan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan turut terdampak buruknya
kualitas udara Jakarta. Sudah hampir empat minggu Jokowi mengalami sakit batuk.
"Di Jakarta barusan saya ratas dengan Presiden beliau sudah batuk hampir 4 minggu, dan DKI pada 13 Agustus mendapatkan kategori kualitas udara terburuk di dunia," ucap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno usai mengikuti rapat terbatas (ratas) dengan presiden di Istana, Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023.
Sandiaga juga mengaku turut merasakan dampak buruknya kualitas udara di Jakarta. Dirinya terpaksa mengurangi intensitas olahraga lari yang kerap dilakukan di luar ruangan. Menurutnya, Indonesia butuh riset terbaru sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas udara.
"Kita bisa transisi ke transportasi umum tapi itu butuh waktu, kita harus mencari regulasi untuk melakukan secara cepat memperbaiki kualitas udara," ujarnya.
Sandi mengambil contoh di negara Tiongkok bahwa sebelumnya mereka juga sempat mengalami kondisi serupa soal kualitas udara yang buruk.
Akan tetapi dengan adanya regulasi-regulasi yang bisa mengatasi hal tersebut, saat ini Tiongkok walaupun dengan jumlah penduduk yang banyak bisa keluar dari masalah polusi udara yang buruk. (
Naufal Zuhdi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)