Jakarta: Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, M Jusuf Kalla (JK) angkat suara terkait gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaran Piala Dunia U-20. Kegagalan itu tak lepas karena Indonesia dinilai tak bisa menjaga komitmen.
"Saya kira, masalahnya ini adalah masalah komitmen," kata JK saat dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 1 April 2023.
Dia menekankan pentingnya menjalankan komitmen yang sudah dibuat. Jika tidak, hal itu berdampak terhadap kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia.
"Hilang semua trust (kepecayaan)," ungkap Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut.
Ketika ditanya cara mengembalikan kepercayaan yang sudah tercoreng, JK mengaku bingung. Namun lagi-lagi ia menyebut soal komitmen.
"Yah harus penuhi komitmen dulu. Tapi ini butuh waktu yang lama," ujar dia.
JK mengajak agar polemik ini menjadi pembelajaran besar. Serta kembali bersama membangun kebersamaan dengan baik di masa yang akan datang.
Dia pun menceritakan proses awal FIFA memberi kepercayaan kepada Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-2023. Menurut pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu, semuanya berawal dari kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asia Games.
Saat itu, dunia melihat jika ternyata Indonesia sanggup melaksanakan event besar dengan baik. Bahkan, disertai dengan prestasi yang baik.
"Setelah itu kita kemudian melamar jadi pelaksana Olimpiade, melamar jadi penyelenggara World Cup," sebut dia.
Dia mengaku kecewa dengan keputusan pembatalan tersebut. Hal serupa juga diyakini masyarakat Indonesia.
"Saya kira, semua sudah kecewa. Semua sedih," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jakarta: Wakil Presiden RI ke-10 dan 12,
M Jusuf Kalla (JK) angkat suara terkait gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaran
Piala Dunia U-20. Kegagalan itu tak lepas karena Indonesia dinilai tak bisa menjaga komitmen.
"Saya kira, masalahnya ini adalah masalah komitmen," kata JK saat dikutip dari
Media Indonesia, Sabtu, 1 April 2023.
Dia menekankan pentingnya menjalankan komitmen yang sudah dibuat. Jika tidak, hal itu berdampak terhadap kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia.
"Hilang semua trust (kepecayaan)," ungkap Ketua Umum
Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut.
Ketika ditanya cara mengembalikan kepercayaan yang sudah tercoreng, JK mengaku bingung. Namun lagi-lagi ia menyebut soal komitmen.
"Yah harus penuhi komitmen dulu. Tapi ini butuh waktu yang lama," ujar dia.
JK mengajak agar polemik ini menjadi pembelajaran besar. Serta kembali bersama membangun kebersamaan dengan baik di masa yang akan datang.
Dia pun menceritakan proses awal
FIFA memberi kepercayaan kepada Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-2023. Menurut pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu, semuanya berawal dari kesuksesan Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asia Games.
Saat itu, dunia melihat jika ternyata Indonesia sanggup melaksanakan event besar dengan baik. Bahkan, disertai dengan prestasi yang baik.
"Setelah itu kita kemudian melamar jadi pelaksana Olimpiade, melamar jadi penyelenggara World Cup," sebut dia.
Dia mengaku kecewa dengan keputusan pembatalan tersebut. Hal serupa juga diyakini masyarakat Indonesia.
"Saya kira, semua sudah kecewa. Semua sedih," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)