Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan layanan bus selawat untuk mengantar jemaah dari hotel di Makkah menuju Masjidil Haram. Dok. Istimewa
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan layanan bus selawat untuk mengantar jemaah dari hotel di Makkah menuju Masjidil Haram. Dok. Istimewa

Jemaah Haji Indonesia Akan Diantar Bus Selawat dari Hotel Menuju Masjidil Haram

Achmad Zulfikar Fazli • 12 Juni 2022 19:00

Keempat, rute Jarwal-Syieb Amir. Rute ini akan melayanu 24.904 jemaah yang tinggal di dua hotel wilayah Jarwal. Total ada 62 bus dengan dua halte.
 
Kelima, rute Misfalah-Jiad. Rute ini melayani 17.550 jemaah. Mereka tinggal di 13 hotel wilayah Misfalah dengan tujuh halte pemberhantian.
 
"Bus berkapasitas sekitar 70 penumpang, dilengkapi air conditioner (AC), tombol darurat pembuka pintu, GPS, serta alat pemecah kaca," jelas dia.

Kasi Transportasi Daker Makkah Asep Subhana menambahkan untuk memudahkan jemaah mengenali, setiap bus dipasang stiker dengan desain dan warna yang berbeda-beda. Stiker itu berisi informasi rute, nomor rute, dan warna rute.
 
Stiker rute Mahbas Jin-Bab Ali berwarna putih dengan nomor 1. Rute Syisyah-Syib Amir warna biru dengan nomor 2. Rute Raudhah-Syib Amir stiker warna hijau dengan nomor 3. Rute Jarwal-Syib Amir warna hitam dengan nomor 4. Rute Misfalah-Jiad, stiker warna coklat dengan nomor 5.
 
Asep mengatakan format stiker dibuat untuk memudahkan jemaah. Jika ada jemaah yang tidak bisa membaca tulisan rute, bisa mengingat nomor atau warna.
 
"Setiap jemaah juga dibekali kartu yang sama dengan stiker bus selawatnya," kata dia.
 
Meski jumlah bus selawat yang disediakan cukup banyak, Asep mengimbau jemaah datang lebih dini bila ingin salat fardhu di Masjidil Haram untuk mencegah penumpukan jemaah. Menurut dia, kepadatan di Makkah akan meningkat hingga puncak haji seiring terus berdatangannya jemaah haji dari berbagai negara.
 
“Mendekati puncak haji, saat ingin salat berjemaah di Masjidil Haram, jemaah agar datang lebih dini, jangan mendekati waktu azan. Sehingga tidak berebut dengan jemaah lain dan nyaman di Masjidil Haram,” ujar Asep.
 
Asep menyampaikan hal ini juga bertujuan menghindari terjadinya kemacetan di jalur menuju terminal. Begitu juga ketika ingin kembali ke pemondokan usai salat fardhu, jemaah diimbau bergiliran meninggalkan Masjidil Haram.
 
"Dalam kondisi normal, interval jarak menunggu kedatangan bus pada rentang 5-10.menit. Namun, dalam kondisi padat, utamanya jelang puncak haji, kita targetkan tidak lebih 30 menit. Kita sudah siapkan skema, jika halte penuh, petugas akan meminta informasi ke terminal agar bus yang terparkir bisa segera meluncur," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan