Jakarta: Koordinator Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama (Kemenag), Syarif Rahman, mengingatkan enam hal yang perlu dilakukan dan dihindari calon jemaah haji (CJH) 2022 selama di Arab Saudi. Mengingat, kondisi dan cuaca ekstrem di Tanah Suci.
1. Tidak Boleh Menyepelekan Masker
Syarif mengatakan pemerintah Arab Saudi baru saja memperketat aturan penggunaan masker. Dia mengatakan pantang bagi CJH untuk tidak mengenakan masker, terutama di ruang-ruang tertutup.
"Ini aturan terbaru. CJH wajib memakai masker, terutama saat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi," kata Syarif saat pembekalan petugas haji 2022 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis, 16 Juni 2022.
2. Jangan Tunggu Haus
PPIH melaporkan cuaca di Arab Saudi, terutama Madinah sedang dalam kondisi siaga 1. Bisa suhu di sana mencapai 50 derajat celsius.
"CJH dilarang menunda-nunda untuk minum. Minumlah sebelum rasa haus datang agar tidak dehidrasi," kata dia.
3. Hindari Minum Es
Cuaca ekstrem yang sedang melanda Tanah Suci tidak memperbolehkan CJH meminum es saat merasa kehausan. Hal ini untuk menjaga kesehatan jemaah.
"Jika dipaksakan, kemungkinan 80 persen jemaah akan mimisan dan berdampak buruk pada kesehatan," kata Syarif.
4. Dilarang Makan di Luar Jadwal
PPIH juga mengingatkan tentang pentingnya mematuhi aturan dan pola makan sesuai jadwal yang ditentukan. Setiap makanan yang diberikan Kemenag di Tanah Suci, punya jam kedaluwarsa. Sarapan, misalnya, hanya bisa dikonsumsi sampai pukul 11.00 waktu setempat.
Baca: Jemaah Meninggal Sebelum Wukuf Berhak Dibadalhajikan
Makan siang bisa dikonsumsi sampai sore. Sedangkan, makan malam tak boleh dikonsumsi di atas pukul 23.00 waktu setempat.
"Banyak jemaah pergi ibadah, tapi enggak makan dulu. Lalu, makan siang disimpan dan dikonsumsi malam. Karena enggak patuh ini, akhirnya jadi masalah kesehatan," ujar dia.
5. Tak Pakai Sandal
Syarif menyebut banyak jemaah yang tak menjaga dengan baik sandal mereka saat di Masjid Nabawi. Padahal, PPIH sudah mengingatkan agar CJH menyediakan kantong plastik sebagai tempat penyimpanan sandal.
"Akibat kehilangan, akhirnya banyak yang jalan pulang tanpa sandal, sehingga mengalami tapak kaki sampai melepuh dan luka," kata dia.
6. Lalai Jaga Kesehatan
PPIH mencatat sebesar 74 persen kematian jemaah haji Indonesia bukan karena sakit, melainkan akibat kelelahan. Hal ini menjadi pengingat agar CJH bijak dalam menjaga kondisi di Tanah Suci.
Menurut Syarif, sejumlah imbauan ini diberikan dengan melihat kondisi jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Tanah Suci. Dia berharap para CJH yang belum berangkat, bisa menjadikannya sebagai pelajaran dan pengingat.
"Sehingga CJH bisa membiasakan diri menggunakan masker," ujar dia.
Jakarta: Koordinator Tim Panitia Penyelenggara
Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama (Kemenag), Syarif Rahman, mengingatkan enam hal yang perlu dilakukan dan dihindari calon
jemaah haji (CJH) 2022 selama di Arab Saudi. Mengingat, kondisi dan
cuaca ekstrem di Tanah Suci.
1. Tidak Boleh Menyepelekan Masker
Syarif mengatakan pemerintah Arab Saudi baru saja memperketat aturan penggunaan masker. Dia mengatakan pantang bagi CJH untuk tidak mengenakan masker, terutama di ruang-ruang tertutup.
"Ini aturan terbaru. CJH wajib memakai masker, terutama saat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi," kata Syarif saat pembekalan petugas haji 2022 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis, 16 Juni 2022.
2. Jangan Tunggu Haus
PPIH melaporkan cuaca di Arab Saudi, terutama Madinah sedang dalam kondisi siaga 1. Bisa suhu di sana mencapai 50 derajat celsius.
"CJH dilarang menunda-nunda untuk minum. Minumlah sebelum rasa haus datang agar tidak dehidrasi," kata dia.
3. Hindari Minum Es
Cuaca ekstrem yang sedang melanda Tanah Suci tidak memperbolehkan CJH meminum es saat merasa kehausan. Hal ini untuk menjaga kesehatan jemaah.
"Jika dipaksakan, kemungkinan 80 persen jemaah akan mimisan dan berdampak buruk pada kesehatan," kata Syarif.
4. Dilarang Makan di Luar Jadwal
PPIH juga mengingatkan tentang pentingnya mematuhi aturan dan pola makan sesuai jadwal yang ditentukan. Setiap makanan yang diberikan Kemenag di Tanah Suci, punya jam kedaluwarsa. Sarapan, misalnya, hanya bisa dikonsumsi sampai pukul 11.00 waktu setempat.
Baca:
Jemaah Meninggal Sebelum Wukuf Berhak Dibadalhajikan
Makan siang bisa dikonsumsi sampai sore. Sedangkan, makan malam tak boleh dikonsumsi di atas pukul 23.00 waktu setempat.
"Banyak jemaah pergi ibadah, tapi enggak makan dulu. Lalu, makan siang disimpan dan dikonsumsi malam. Karena enggak patuh ini, akhirnya jadi masalah kesehatan," ujar dia.
5. Tak Pakai Sandal
Syarif menyebut banyak jemaah yang tak menjaga dengan baik sandal mereka saat di Masjid Nabawi. Padahal, PPIH sudah mengingatkan agar CJH menyediakan kantong plastik sebagai tempat penyimpanan sandal.
"Akibat kehilangan, akhirnya banyak yang jalan pulang tanpa sandal, sehingga mengalami tapak kaki sampai melepuh dan luka," kata dia.
6. Lalai Jaga Kesehatan
PPIH mencatat sebesar 74 persen kematian jemaah haji Indonesia bukan karena sakit, melainkan akibat kelelahan. Hal ini menjadi pengingat agar CJH bijak dalam menjaga kondisi di Tanah Suci.
Menurut Syarif, sejumlah imbauan ini diberikan dengan melihat kondisi jemaah haji Indonesia yang sudah tiba di Tanah Suci. Dia berharap para CJH yang belum berangkat, bisa menjadikannya sebagai pelajaran dan pengingat.
"Sehingga CJH bisa membiasakan diri menggunakan masker," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)