Warga Jalan Gatot Subroto Gang 2, Temenggungan, Kota Malang, Jawa Timur menggelar arak-arakan hewan kurrban untuk memperingati Hari Raya Iduladha setiap tahunnya. (Daviq Umar Al Faruq)
Warga Jalan Gatot Subroto Gang 2, Temenggungan, Kota Malang, Jawa Timur menggelar arak-arakan hewan kurrban untuk memperingati Hari Raya Iduladha setiap tahunnya. (Daviq Umar Al Faruq)

Momen Iduladha Dinilai Menumbuhkan Perekonomian

Ilham wibowo • 11 Agustus 2019 13:57
Jakarta: Momentum Iduladha disebut telah membantu pertumbuhan ekonomi cukup besar. Bahkan dari pelaporan resmi, total penjualan hewan kurban Iduladha kali ini mencapai Rp10 triliun.
 
"Secara potensi ekonomi dahsyat betul, dari pelaporan resmi saja bisa tembus angka Rp10 triliun. Dengan umat melaksanakan kurban, itu berarti melaksanakan eksplorasi dan mobilisasi kurban," kata Ustaz Yusuf Mansyur memberikan tausiyah salat Iduladha 1440 Hijrah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu, 11 Agustus 2019.
 
Menurut Yusuf, perintah Allah SWT dalam hal ini Iduladha semakin terasa menciptakan sistem ekomoni yang luar biasa. Umat muslim hanya perlu bersatu memaksimalkan manfaatnya.

"Di setiap perintah Allah dan Rasul makin ke sini makin kita tahu bawa menciptakan dan membawa sistem ekonomi luar biasa," katanya. 
 
Yusuf mengatakan gerbang untuk meningkatkan ekonomi umat Islam hanya perlu dibuka dengan niat dan kerja keras. Yusuf bilang praktik ini perlu diaplikasikan di tanah air lantaran cendikiawan muslim telah memulainya sejak zaman nabi. 
 
"Umat harus mengeksplorasi dan mobilisasi yang menyatu, tidak berserakan," ucap dia.
 
(Baca: Momen Iduladha Meningkatkan Semangat Kebangsaan)
 
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Quran ini menilai potensi pertumbuhan ekonomi umat muslim tanah air mestinya bisa lebih besar bila digarap dengan baik seperti pemanfaatan teknologi. Bahkan, potensi ekonomi dalam berkurban nilainya bisa mencapai Rp69 triliun per tahun. Apalagi, sektor lain seperti haji dan umrah bisa digarap dengan baik.
 
"Di mana-mana umat memobilisasi dirinya untuk haji, umrah. Ini terjadi puluhan tahun, tapi umat belum bersatu secara nasional, apalagi global," ujarnya. 
 
Yusuf optimistis anak bangsa Indonesia bisa memanfaatkan perkembangan teknologi digital yang pada ujungnya membantu niatan masyarakat untuk beribadah. Peran besar kaum muslim dalam pertumbuhan ekonomi nasional pun bisa semakin nyata. 
 
"Apalagi sekarang adalah hari-harinya fintech, e-commerce, marketplace. Sebutlah digitalisasi kurban, kemudian A sampai Z memanfaatkan market place, e-Commerce dan fintech kurban ini akan dinikmati oleh orang-orang yang menyatukan," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan