Helikopter TNI AD jatuh di Poso. Foto: Dok/Istimewa.
Helikopter TNI AD jatuh di Poso. Foto: Dok/Istimewa.

Seluruh Korban Jatuhnya Helikopter TNI AD Diidentifikasi

Antara • 21 Maret 2016 08:37
medcom.id, Jakarta: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda
Sulawesi Tengah mengidentifikasi seluruh jenazah korban jatuhnya helikopter milik TNI AD di Desa Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Minggu 20 Maret 2016 sore. Proses identifikasi ini berlangsung di RSU Bhayangkara Palu. 
 
Seluruh jenazah tersebut telah tiba di RSU Bhayangkara Palu, pada Senin 21 Maret 2016, sekitar pukul 04.45 WITA dini hari, setelah dievakuasi dari Poso menggunakan ambulans. Kedatangaan jenazah yang berjumlah 13 orang terdiri dari penumpang dan awak ini langsung disambut tim DVI yang sudah bersiaga sejak Minggu malam. 
 
Kondisi jenazah dilaporkan dalam keadaan rusak. Hal ini disebabkan luka bakar yang cukup parah, sehingga dibutuhkan identifikasi untuk mengenal jenazah-jenazah tersebut.

Usai diidentifikasi, seluruh jenazah akan disemayamkan di aula Korem 132 Tadulako sebelum diberangkatkan ke kampung halaman masing-masing. Di halaman Markas Korem 132/Tadulako sudah dinaikkan bendera merah putih setengah tiang atas musibah yang mengakibatkan Komandan Korem 132/Tadulako Kol. Inf. Saiful Anwar. Saiful gugur bersama 12 prajurit lainnya dalam insiden jatuhnya helikopter TNI AD di Poso.
 
Seperti diketahui, helikopter milik TNI AD jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 sekitar pukul 17.20 WITA berangkat dari Desa Napu menuju Poso.
 
Pada pukul 17.55 WITA, helikopter jatuh di atas perkebunan Kelurhana Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Sulawesi Tengah. Diduga, helikopter jatuh karena tersambar petir.
 
Para korban yang terdapat dalam heli tersebut rencananya akan melaksanakan tugas operasi perbantuan kepada Polri di Poso Pesisir Selatan. Satu-satunya operasi Polri di Poso yakni Operasi Tinumbala untuk menuntaskan Kelompok Teroris Santoso.
 
Sempat ada dugaan, helikopter tersebut jatuh akibat tembakan dari Kelompok Santoso. Namun, Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman tidak ingin menduga-duga.
 
"Jangan menduga-duga, belum tentu. Saya tidak bisa mengira-ngira jaraknya (dari daratan ke helikopter) berapa. Itu nanti akan investigasi. 10 menit akan mendarat itu masih tinggi," ujar Tatang dalam konferensi pers, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu malam.
 
Adapun, dari ke-13 korban helikopter tersebut, tujuh merupakan penumpang, yakni: Kolonel Saiful (Danrem), Mayor Faqi (Kapenrem), Kapten Yanto (dokter), Kolonel Heri (Bin), Kolonel Ontang (Bin), Letkol Tedi (Dandenpom Poso), serta Prada Kiky (Ajudan Danrem).
 
Sementara, enam korban lainnya merupakan awak helikopter, mereka antara lain; Kapten Agung (Pilot), Lettu Wiradhy (Co.pilot), Lettu Tito (Co.pilot), Sertu Bagus (Mekanik), Serdan Karmin (Mekanik), Pratu Bangkit (Avionik).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan