medcom.id, Jakarta: Sejumah orang yang berasal dari Indonesia yang tercantum dalam bocoran Panama Papers tak hanya dari kalangan pengusaha. Nama-nama itu juga hadir dari kalangan pejabat.
Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Arif Zulkifli mengatakan, hal itu terungkap dari investigasi Tempo yang dilakukan setahun terakhir sejak Tempo mendapat bocoran Panama Papers. Tempo sendiri menjadi satu-satunya media di Indonesia yang mendapat data dari surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung.
"Yang mengejutkan, selain nama sejumlah pengusaha, kami juga menemukan (nama) pejabat," kata Arif pada Metro TV, Selasa (5/4/2016) malam.
Tanpa merinci nama-nama pejabat itu, Arif menyebut ada pula nama yang tidak dikenal. Nama yang tidak dikenal ini cukup sulit untuk dilakulan verifikasi. Mereka dicurigai merupakan tameng dari tokoh-tokoh terkenal untuk menyembunyikan identitasnya.
"Kalau kita baca si A, si B, kita enggak tahu itu siapa, tapi dari penelusuran awal yang kami lakukan, mengerucut pada nama-nama penting," jelas Arif.
"Jadi dia membuka Shell Company bukan atas nama dia tapi orang lain yang dia percayai yang jumlahnya bisa empat atau lima orang," beber Arif.
Arif mengaku pihak Tempo sudah meminta nama-nama dari Indonesia yang tercantum itu untuk jujur dan terbuka kepada masyarakat terkait keterlibatannya.
"Dan beberapa dari mereka kami minta secara jujur, terbuka dan menjelaskan bahwa saya ada di situ," sebut Arif.
Sebagai informasi, bocornya dokumen firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca membuat geger dunia saat ini atau dikenal dengan nama Panama Papers. Di dalamnya terdapat dokumen berisi data perusahaan-perusahaan bayangan (offshore) yang digunakan untuk menyembunyikan uang dan menghindari pajak.
Dokumen itu menggegerkan dunia karena menyangkut praktik-praktik kejahatan finansial yang diduga turut dilakukan oleh beberapa pemimpin dunia.
medcom.id, Jakarta: Sejumah orang yang berasal dari Indonesia yang tercantum dalam bocoran Panama Papers tak hanya dari kalangan pengusaha. Nama-nama itu juga hadir dari kalangan pejabat.
Pemimpin Redaksi Majalah
Tempo Arif Zulkifli mengatakan, hal itu terungkap dari investigasi
Tempo yang dilakukan setahun terakhir sejak
Tempo mendapat bocoran Panama Papers.
Tempo sendiri menjadi satu-satunya media di Indonesia yang mendapat data dari surat kabar Jerman
Süddeutsche Zeitung.
"Yang mengejutkan, selain nama sejumlah pengusaha, kami juga menemukan (nama) pejabat," kata Arif pada
Metro TV, Selasa (5/4/2016) malam.
Tanpa merinci nama-nama pejabat itu, Arif menyebut ada pula nama yang tidak dikenal. Nama yang tidak dikenal ini cukup sulit untuk dilakulan verifikasi. Mereka dicurigai merupakan tameng dari tokoh-tokoh terkenal untuk menyembunyikan identitasnya.
"Kalau kita baca si A, si B, kita enggak tahu itu siapa, tapi dari penelusuran awal yang kami lakukan, mengerucut pada nama-nama penting," jelas Arif.
"Jadi dia membuka Shell Company bukan atas nama dia tapi orang lain yang dia percayai yang jumlahnya bisa empat atau lima orang," beber Arif.
Arif mengaku pihak
Tempo sudah meminta nama-nama dari Indonesia yang tercantum itu untuk jujur dan terbuka kepada masyarakat terkait keterlibatannya.
"Dan beberapa dari mereka kami minta secara jujur, terbuka dan menjelaskan bahwa saya ada di situ," sebut Arif.
Sebagai informasi, bocornya dokumen firma hukum asal Panama, Mossack Fonseca membuat geger dunia saat ini atau dikenal dengan nama Panama Papers. Di dalamnya terdapat dokumen berisi data perusahaan-perusahaan bayangan (offshore) yang digunakan untuk menyembunyikan uang dan menghindari pajak.
Dokumen itu menggegerkan dunia karena menyangkut praktik-praktik kejahatan finansial yang diduga turut dilakukan oleh beberapa pemimpin dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)