Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, lebih dari 600 bencana terjadi di Indonesia periode 1 Januari hingga 15 April 2024. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi seperti banjir.
“Tercatat jumlah kejadian 624 bencana,” tulis data resmi BNPB seperti dikutip Medcom.id, Selasa, 16 April 2024.
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 405 kejadian. Kemudian cuaca ekstrem 125 kejadian, tanah longsor 48 kejadian, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 37 kejadian.
“Gempa bumi lima kejadian, gelombang pasang dan abrasi dua kejadian, erupsi gunung api satu kejadian, serta kekeringan satu kejadian,” tulis data BNPB.
Seluruh bencana mengakibatkan 138 orang meninggal. Sebanyak 3.095.815 orang menderita dan mengungsi, 210 orang luka-luka, dan 14 orang hilang.
Bencana menyebabkan 30.139 rumah rusak. Terdiri dari 3.304 rumah rusak berat, 6.362 rumah rusak sedang, dan 20.473 rumah rusak ringan.
“Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 335 unit, fasilitas peribadatan 237 unit, serta fasilitas kesehatan 29 unit," tulis data tersebut.
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (
BNPB) mencatat, lebih dari 600 bencana terjadi di Indonesia periode 1 Januari hingga 15 April 2024. Jenis bencana terbanyak ialah hidrometeorologi seperti
banjir.
“Tercatat jumlah kejadian 624 bencana,” tulis data resmi BNPB seperti dikutip
Medcom.id, Selasa, 16 April 2024.
Bencana terbanyak, yakni banjir dengan 405 kejadian. Kemudian cuaca ekstrem 125 kejadian, tanah longsor 48 kejadian, dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 37 kejadian.
“Gempa bumi lima kejadian, gelombang pasang dan abrasi dua kejadian, erupsi gunung api satu kejadian, serta kekeringan satu kejadian,” tulis data BNPB.
Seluruh bencana mengakibatkan 138 orang meninggal. Sebanyak 3.095.815 orang menderita dan mengungsi, 210 orang luka-luka, dan 14 orang hilang.
Bencana menyebabkan 30.139 rumah rusak. Terdiri dari 3.304 rumah rusak berat, 6.362 rumah rusak sedang, dan 20.473 rumah rusak ringan.
“Selanjutnya kerusakan terjadi di fasilitas pendidikan 335 unit, fasilitas peribadatan 237 unit, serta fasilitas kesehatan 29 unit," tulis data tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)
