Data itu berasal dari Satu Data ASN yang dikelola Badan Kepegawaian Negara (BKN). Berikut ini fakta-fakta data BKN yang diretas:
1. Data dijual senilai Rp159 juta
Dugaan kebocoran data ini sempat diunggah oleh salah satu platform keamanan siber, Falcon Feeds di media sosial X. Dalam unggahan itu seorang pelaku mengaku telah menjual database yang berisi informasi pribadi 4,7 juta PNS dan PPPK. Data itu diperdagangkan di forum Hacker Bridge Forums senilai hampir Rp159 juta.
Baca juga: Pemerintah Dinilai Perlu Bentuk Badan Pelindungan Data Pribadi |
2. Data yang bocor berisikan informasi pribadi
Data yang dimuat mulai dari nama, tempat lahir, tanggal lahir, gelar, tanggal CPNS, tanggal PNS, NIP, Nomor SK CPNS, Nomor SK PNS, golongan, jabatan, instansi, alamat, nomor identitas, nomor HP, email, pendidikan, jurusan, hingga tahun lulus.
3. Pemerintah lakukan investigasi
Badan Kepegawaian Negara (BKN) bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika, untuk melakukan investigasi atas isu dugaan kebocoran data Aparatur Sipil Negara (ASN). Para pengguna layanan diimbau untuk segera mengganti kata sandi (password).
"Investigasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan data PNS dan mitigasi risiko yang perlu dilakukan," ujar Plt Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja SamaBKN Vino Dita Tama.
4. Kebocoran data tidak mengganggu layanan
Dugaan gangguan ini tidak berdampak pada layanan manajemen ASN sehingga tidak mengganggu proses berjalannya sistem elektronik yang diakses oleh masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id