medcom.id, Jakarta: Seniman komik Indonesia diharapkan terus unjuk gigi di tengah maraknya karya-karya komik dari Jepang dan Amerika yang masih mendominasi pasar komik di Indonesia.
Terdorong keinginan untuk turut mendukung kelahiran komikus-komikus muda Indonesia, Faber-Castell menggelar lomba komik strip bertemakan keragaman Indonesia dalam seni gambar dengan judul Cuma di Indonesia, yang diselenggarakan di 11 kota di Indonesia.
Cuma di Indonesia berusaha menampilkan dan menangkap keragaman yang ada di Indonesia melalui sebuah karya komik sehingga ide-ide asli tergali dan karya komik tidak selalu condong mengikuti gaya komik dari negeri lain.
"Faber-Castell secara konsisten mendukung para pelukis muda melalui rangkaian kegiatan yang dimulai sejak tahun 2011 melalui penyelenggaraan lomba, workshop serta pameran,' kata Brand Manager PT Faber-Castell International Indonesia Fransiska Remila dalam rilisnya kepada pers, Rabu (15/10/2014).
Menurut Fransiska, dunia kreativitas khususnya gambar tidak boleh berhenti saat menuju remaja, karena selama ini hanya semarak bagi anak-anak tingkat TK atau Sekolah Dasar. Kreativitas menjadi salah satu bagian penting dalam melakukan inovasi dan merealisasikan ide-ide.
Komik merupakan salah bentuk seni rupa sederhana yang sangat digemari oleh dunia remaja sampai dewasa, sehingga pesan-pesan positif dan rasa bangga terutama yang berhubungan dengan keragaman serta keunikan Indonesia, dapat sangat mudah disalurkan melalui komik.
"Hal iniyang menjadi dasar pemikiran Faber-Castell dalam melaksanakan lomba ini, hanya saat ini kami masih menyelenggarakan lomba komik strip sebagai langkah awal yang dapat diikuti remaja di Indonesia," cetusnya.
Lomba akan dilaksanakan di 11 kota besar di Indonesia meliputi Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Samarinda, Makassar, Pekanbaru, Palembang.Direncanakan seluruh karya pemenang akan diterbitkan dalam sebuah buku komik.
Fransiska menjelaskan untuk kriteria peserta si berusia dari 12-22 tahun, karya yang di tampilkan merupakan karya asli tidak mengambil atau menjiplak karya yang sudah ada, tidak pernah dipublikasikan dan tidak pernah diikutsertakan dalam kompetisi serupa serta bermuatan pornografi dan menyinggung SARA.
Sementara itu dalam pelaksanaan lomba di Jakarta pekan lalu, sebanyak 252 komikus muda asal Jakarta, beradu kreasi dalam lomba yang merebutkan hadiah dan produk bernilai jutaan rupiah ini, tampil sebagai pemenang pertama, Stella Emada Bestio asal Bina Nusantara dan sebagai juara II diperoleh oleh Dwika Putra Bramantya dan Mala Maulida mencatatkan diri sebagai juara ketiga. (Syarief Oebaidillah)
medcom.id, Jakarta: Seniman komik Indonesia diharapkan terus unjuk gigi di tengah maraknya karya-karya komik dari Jepang dan Amerika yang masih mendominasi pasar komik di Indonesia.
Terdorong keinginan untuk turut mendukung kelahiran komikus-komikus muda Indonesia, Faber-Castell menggelar lomba komik strip bertemakan keragaman Indonesia dalam seni gambar dengan judul Cuma di Indonesia, yang diselenggarakan di 11 kota di Indonesia.
Cuma di Indonesia berusaha menampilkan dan menangkap keragaman yang ada di Indonesia melalui sebuah karya komik sehingga ide-ide asli tergali dan karya komik tidak selalu condong mengikuti gaya komik dari negeri lain.
"Faber-Castell secara konsisten mendukung para pelukis muda melalui rangkaian kegiatan yang dimulai sejak tahun 2011 melalui penyelenggaraan lomba, workshop serta pameran,' kata Brand Manager PT Faber-Castell International Indonesia Fransiska Remila dalam rilisnya kepada pers, Rabu (15/10/2014).
Menurut Fransiska, dunia kreativitas khususnya gambar tidak boleh berhenti saat menuju remaja, karena selama ini hanya semarak bagi anak-anak tingkat TK atau Sekolah Dasar. Kreativitas menjadi salah satu bagian penting dalam melakukan inovasi dan merealisasikan ide-ide.
Komik merupakan salah bentuk seni rupa sederhana yang sangat digemari oleh dunia remaja sampai dewasa, sehingga pesan-pesan positif dan rasa bangga terutama yang berhubungan dengan keragaman serta keunikan Indonesia, dapat sangat mudah disalurkan melalui komik.
"Hal iniyang menjadi dasar pemikiran Faber-Castell dalam melaksanakan lomba ini, hanya saat ini kami masih menyelenggarakan lomba komik strip sebagai langkah awal yang dapat diikuti remaja di Indonesia," cetusnya.
Lomba akan dilaksanakan di 11 kota besar di Indonesia meliputi Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, Medan, Samarinda, Makassar, Pekanbaru, Palembang.Direncanakan seluruh karya pemenang akan diterbitkan dalam sebuah buku komik.
Fransiska menjelaskan untuk kriteria peserta si berusia dari 12-22 tahun, karya yang di tampilkan merupakan karya asli tidak mengambil atau menjiplak karya yang sudah ada, tidak pernah dipublikasikan dan tidak pernah diikutsertakan dalam kompetisi serupa serta bermuatan pornografi dan menyinggung SARA.
Sementara itu dalam pelaksanaan lomba di Jakarta pekan lalu, sebanyak 252 komikus muda asal Jakarta, beradu kreasi dalam lomba yang merebutkan hadiah dan produk bernilai jutaan rupiah ini, tampil sebagai pemenang pertama, Stella Emada Bestio asal Bina Nusantara dan sebagai juara II diperoleh oleh Dwika Putra Bramantya dan Mala Maulida mencatatkan diri sebagai juara ketiga. (Syarief Oebaidillah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADF)