medcom.id, Jakarta: Pembangunan infrastruktur kawasan industri menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming menilai wilayahnya membutuhkan bandara internasional buat merealisasikan rencana itu.
"Kita juga membutuhkan bandara internasional, di mana Kabupaten Tanah Bumbu guna mendukung kawasan industri dan mengangkut hasil laut," kata Mardani dalam sambutannya Puncak Budaya Maritim Pesta Laut Mappanretasi 2017 di Pantai Pegatan, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Minggu 7 Mei 2017.
Menurut dia, warga bisa menjual hasil lautnya seperti Udang dengan harga yang tinggi ke luar negeri apabila bandara internasional sudah tersedia. "Di sini bawa udang harganya Rp150 ribu per kilogram. Dibawa pakai pesawat ke Singapura bisa Rp300 ribu per kilonya," ucap dia.
Ia mengaku sudah melobi pengusaha di wilayahnya buat membantu pembangunan bandara. Mereka siap memberikan tanah seluas 400 hektare bila pemerintah pusat bersedia membangun bandara internasional.
Tak hanya itu, Bupati juga menyampaikan, pihaknya membutuhkan bendungan. Menurut dia, bendungan di Sungai Kusan bisa menyelesaikan banjir di Tanah Bumbu.
"Ada 18 ribu hektare yang bisa diselamatkan apabila bendungan bisa dibantu pemerintah pusat," kata dia.
Ia menilai di Tanah Bumbu juga memiliki cadangan air baku sebanyak 500 liter per detik. Cadangan air tersebut bisa menjadi pembangkit listrik 27 ribu mega watt dan pengembangan pariwisata.
"Bendungan ini sangat diharap oleh petani kita yang ada di Tanah Bumbu karena Tanah Bumbu adalah penghasil padi yang paling besar di Kalimantan Selatan," ujar dia.
Presiden Joko Widodo mengaku tak akan menjawab langsung permintaan tersebut. Ia akan mencatat permintaan itu untuk dipertimbangkan sesuai kebutuhan.
"Karena kalau saya jawab pasti harus saya berikan. Kalau saya catat berarti masih dalam hitung-hitungan, masih dalam kalkulasi dan masih dalam kajian. Apakah itu baik untuk negeri ini, baik untuk bangsa ini. Kalau baik ya tentu saja akan saya putuskan untuk dikerjakan, untuk dilakukan," kata Jokowi.
medcom.id, Jakarta: Pembangunan infrastruktur kawasan industri menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming menilai wilayahnya membutuhkan bandara internasional buat merealisasikan rencana itu.
"Kita juga membutuhkan bandara internasional, di mana Kabupaten Tanah Bumbu guna mendukung kawasan industri dan mengangkut hasil laut," kata Mardani dalam sambutannya Puncak Budaya Maritim Pesta Laut Mappanretasi 2017 di Pantai Pegatan, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Minggu 7 Mei 2017.
Menurut dia, warga bisa menjual hasil lautnya seperti Udang dengan harga yang tinggi ke luar negeri apabila bandara internasional sudah tersedia. "Di sini bawa udang harganya Rp150 ribu per kilogram. Dibawa pakai pesawat ke Singapura bisa Rp300 ribu per kilonya," ucap dia.
Ia mengaku sudah melobi pengusaha di wilayahnya buat membantu pembangunan bandara. Mereka siap memberikan tanah seluas 400 hektare bila pemerintah pusat bersedia membangun bandara internasional.
Tak hanya itu, Bupati juga menyampaikan, pihaknya membutuhkan bendungan. Menurut dia, bendungan di Sungai Kusan bisa menyelesaikan banjir di Tanah Bumbu.
"Ada 18 ribu hektare yang bisa diselamatkan apabila bendungan bisa dibantu pemerintah pusat," kata dia.
Ia menilai di Tanah Bumbu juga memiliki cadangan air baku sebanyak 500 liter per detik. Cadangan air tersebut bisa menjadi pembangkit listrik 27 ribu mega watt dan pengembangan pariwisata.
"Bendungan ini sangat diharap oleh petani kita yang ada di Tanah Bumbu karena Tanah Bumbu adalah penghasil padi yang paling besar di Kalimantan Selatan," ujar dia.
Presiden Joko Widodo mengaku tak akan menjawab langsung permintaan tersebut. Ia akan mencatat permintaan itu untuk dipertimbangkan sesuai kebutuhan.
"Karena kalau saya jawab pasti harus saya berikan. Kalau saya catat berarti masih dalam hitung-hitungan, masih dalam kalkulasi dan masih dalam kajian. Apakah itu baik untuk negeri ini, baik untuk bangsa ini. Kalau baik ya tentu saja akan saya putuskan untuk dikerjakan, untuk dilakukan," kata Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)