Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif /MTVN/Ahmad Mustaqim.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif /MTVN/Ahmad Mustaqim.

Buya Syafii Minta Semua Pihak Belajar dari WNI eks Pendukung ISIS

Ahmad Mustaqim • 18 September 2017 21:46
medcom.id, Sleman: Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif meminta masyarakat dan pemerintah belajar dari WNI eks pendukung ISIS. Pasalnya WNI tersebut kini telah sadar karena mengalami kekecewaan mendalam terhadap kelompok radikal tersebut.
 
"Orang yang gabung ISIS motifnya macam-macam. Perbaikan nasib dengan janji gaji, janji-janji palsu, lalu jihad. Mereka (WNI eks ISIS) kecewa, ISIS dimaki-maki," kata pria yang akrab disapa Buya tersebut di masjid dekat kediamannya, Nogotirto, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin 18 September 2017.
 
Menurut Buya, ISIS merupakan semacam rongsokan peradaban arab yang sedang jatuh. Peradaban arab sedang jatuh karena pemerintah setempat menindas rakyatnya sendiri. Alhasil muncul sejumlah gerakan radikal seperti Arab Spring, meskipun akhirnya gagal.

"ISIS ini puncak peradaban Arab yang kalah. Mengapa anak muda tertarik? Mereka tak tahu Islam (secara utuh). Seakan-akan Arabisme sama dengan Islam. Sementara, WNI tertarik gabung ISIS karena lapangan kerja terbatas, ketimpangan ekonomi masih tinggi. Ini ditambah adanya pembiaran (oleh pihak berwenang)," beber dia.
 
Buya bersyukur sejumlah WNI mulai menyadari bahwa ISIS adalah pembohong besar. ISIS tidak seperti apa yang mereka (kaum radikal) propagandakan melalui berbagai saluran informasi.
 
Buya berharap WNI eks pendukung ISIS ini mendapatkan pembinaan agar pemahamannya tetap lurus. Di samping itu juga, Buya berharap semua pihak dapat belajar banyak dari pengalaman WNI eks pendukung ISIS tersebut.
 
Terutama perguruan tinggi. Buya tidak ingin perguruan tinggi lamban menyikapi fenomena ISIS yang menyusup ke kampus-kampus.
 
"Perguruan tinggi banyak yang kebobolan," tandas dia.
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan