Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gelombang tinggi hingga empat meter berpotensi terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada 13-14 April 2023. Pola angin disebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menyampaikan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur laut-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-15 knot. Sedangkan, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 3-20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa, perairan selatan Pulau Jawa, perairan Pulau Sumba, perairan Kupang-Pulau Rotte dan Samudra Hindia Selatan NTT (Nusa Tenggara Timur)," papar Eko dalam keterangannya, Kamis, 13 April 2023.
Kondisi itu, lanjut dia, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai. Lalu, perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh - Pulau Nias, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu - Kupang - Pulau Rotte, Laut Sawu, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, perairan utara Sorong.
Gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kepulauan Enggano sampai Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, dan perairan selatan Banten sampai Jawa Timur. Kemudian, perairan selatan Bali sampai Sumba, Selat Bali sampai Lombok dan Alas bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan Banten hingga NTT.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Eko.
Ia menambahkan diperhatikan juga risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter). Lalu, kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) melaporkan gelombang tinggi hingga empat meter berpotensi terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada 13-14 April 2023. Pola angin disebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo menyampaikan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur laut-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-15 knot. Sedangkan, di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 3-20 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa, perairan selatan Pulau Jawa, perairan Pulau Sumba, perairan Kupang-Pulau Rotte dan Samudra Hindia Selatan NTT (Nusa Tenggara Timur)," papar Eko dalam keterangannya, Kamis, 13 April 2023.
Kondisi itu, lanjut dia, menyebabkan peningkatan
gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai. Lalu, perairan Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh - Pulau Nias, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu - Kupang - Pulau Rotte, Laut Sawu, Selat Sumba bagian barat, Selat Sape bagian selatan, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, perairan utara Sorong.
Gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kepulauan Enggano sampai Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, dan perairan selatan Banten sampai Jawa Timur. Kemudian, perairan selatan Bali sampai Sumba, Selat Bali sampai Lombok dan Alas bagian Selatan, Samudra Hindia Selatan Banten hingga NTT.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Eko.
Ia menambahkan diperhatikan juga risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter). Lalu, kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Kemudian, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AGA)