Serang: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mendalami covid-19 varian Omicron XBB. Hal itu untuk mengetahui seberapa besar bahaya dari virus tersebut.
"Pemerintah terus mengamati perkembangan karena itu sampai hari ini belum mengubah status pandemi menjadi endemi karena kita masih terus mengamati," ujar Ma'ruf di Pondok Pesantren An Nawawi, Tanara, Serang, Banten, Jumat, 28 Oktober 2022.
Selain itu, pemerintah tengah mempertimbangkan langkah-langkah dalam menangani covid-19 varian baru itu. Ia meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan.
"Jangan sampai mengganggu mobilisasi masyarakat, jangan sampai ekonomi terganggu," beber dia.
Sebelumnya, Kemenkes mengumumkan bahwa sub varian Omicron XBB dari virus covid-19 telah terdeteksi di Indonesia. Masyarakat diminta untuk perketat protokol kesehatan.
Varian ini diketahui menyebabkan lonjakan yang tajam terhadap kasus positif covid-19. XBB juga diketahui cepat menular namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron. Gejala seperti batuk, pilek, dan demam menyertai penderita pertama di Indonesia.
"Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober” jelas juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril, Rabu, 26 Oktober 2022.
Serang: Wakil Presiden (Wapres)
Ma'ruf Amin mengatakan saat ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mendalami covid-19 varian
Omicron XBB. Hal itu untuk mengetahui seberapa besar bahaya dari virus tersebut.
"Pemerintah terus mengamati perkembangan karena itu sampai hari ini belum mengubah status pandemi menjadi endemi karena kita masih terus mengamati," ujar Ma'ruf di Pondok Pesantren An Nawawi, Tanara, Serang, Banten, Jumat, 28 Oktober 2022.
Selain itu,
pemerintah tengah mempertimbangkan langkah-langkah dalam menangani covid-19 varian baru itu. Ia meminta masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan.
"Jangan sampai mengganggu mobilisasi masyarakat, jangan sampai ekonomi terganggu," beber dia.
Sebelumnya, Kemenkes mengumumkan bahwa sub varian Omicron XBB dari virus covid-19 telah terdeteksi di Indonesia. Masyarakat diminta untuk perketat protokol kesehatan.
Varian ini diketahui menyebabkan lonjakan yang tajam terhadap kasus positif covid-19. XBB juga diketahui cepat menular namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron. Gejala seperti batuk, pilek, dan demam menyertai penderita pertama di Indonesia.
"Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober” jelas juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril, Rabu, 26 Oktober 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)