Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji mengatakan kekerasan di sekolah sangat masif akibat kegagalan penanggulangan masalah ini secara sistemik. Metro TV
Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji mengatakan kekerasan di sekolah sangat masif akibat kegagalan penanggulangan masalah ini secara sistemik. Metro TV

Hot Room

1 dari 3 Anak Jadi Korban Kekerasan di Sekolah

MetroTV • 21 Juli 2022 03:07
Jakarta: Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji, mengatakan sekolah menjadi tempat terbanyak terjadinya kekerasan pada anak. Ia mencatat 1 dari 3 anak pernah mengalami kekerasan di sekolah. 
 
“Sekolah bukan lagi jadi tempat yang aman, tapi angker,” ujar Ubad dalam tayangan Hot Room di Metro TV, Rabu 20 Juli 2022. 
 
Menurut Ubad, kekerasan di sekolah sangat masif akibat kegagalan penanggulangan masalah ini secara sistemik. Ia mengatakan belum ada program serius yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut.

“Kasus berulang, setiap bulan ada, tapi gak pernah ditangani serius oleh pemerintah” kata Ubad. 
 
Diketahui, kasus kekerasan pada anak mengalami kenaikan dalam beberapa bulan terakhir. Meski di masa pandemi, kasus perundungan terhadap anak tetap terjadi. 
 
Asisten Departemen Perlindungan Khusus Anak dari Kekerasan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Ciput Eka Purwianti, mengatakan kekerasan di sekolah sangat mengkahawatirkan. Hal ini dapat dilihat dari data dari kepolisian
 
Per 2021, 5.237 anak berkonflik dengan hukum sebagai pelaku. Sebanyak 327 kasus di antaranya memilih damai sedangkan 254 lainnya dihentikan dengan keputusan hukum. (Vania Augustine Dilia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan