Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sepakat membuka data calon jemaah umrah pada aplikasi PeduliLindungi. Otoritas Arab Saudi bisa membaca data calon dan kesehatan jemaah umrah Indonesia berdasarkan aplikasi itu.
“Kemenkes setuju untuk membuka data calon jemaah umroh pada aplikasi PeduliLindungi dalam rangka mendukung penyelenggaraan ibadah umrah,” kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin melalui keterangan tertulis, Rabu, 13 Oktober 2021.
Nur mengatakan Kemenag dan Kemenkes tengah menggarap dua alternatif skema pembukaan akses data calon jemaah umroh. Pertama, QR Code terkait PeduliLindungi dicetak manual dan dibawa masing-masing jemaah umroh.
Alternatif kedua ialah QR Code terkait PeduliLindungi dimasukkan dalam aplikasi Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh). Kemudian QR code dicetak pada kartu identitas jemaah umrah.
Baca: Saudi Izinkan Jemaah Umrah dari Indonesia, Pemerintah Diminta Bersiap
“Kedua alternatif dilakukan untuk memudahkan pembacaan data saat di-scan oleh otoritas Arab Saudi saat kedatangan di bandara Arab Saudi,” papar Nur.
Dia mengatakan Kemenag dan Kemenkes segera merampungkan skema tersebut. Sehingga, calon jemaah umrah dapat terlindungi secara maksimal.
“Kemenkes juga berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi terkait integrasi data PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakkalna,” tutur dia.
Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sepakat membuka
data calon jemaah umrah pada aplikasi PeduliLindungi. Otoritas Arab Saudi bisa membaca data calon dan kesehatan jemaah umrah Indonesia berdasarkan aplikasi itu.
“Kemenkes setuju untuk membuka data
calon jemaah umroh pada aplikasi PeduliLindungi dalam rangka mendukung penyelenggaraan ibadah umrah,” kata Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Nur Arifin melalui keterangan tertulis, Rabu, 13 Oktober 2021.
Nur mengatakan Kemenag dan Kemenkes tengah menggarap dua alternatif skema pembukaan akses data calon jemaah
umroh. Pertama, QR Code terkait PeduliLindungi dicetak manual dan dibawa masing-masing jemaah umroh.
Alternatif kedua ialah QR Code terkait PeduliLindungi dimasukkan dalam aplikasi Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh). Kemudian QR code dicetak pada kartu identitas jemaah umrah.
Baca:
Saudi Izinkan Jemaah Umrah dari Indonesia, Pemerintah Diminta Bersiap
“Kedua alternatif dilakukan untuk memudahkan pembacaan data saat di-
scan oleh otoritas Arab Saudi saat kedatangan di bandara Arab Saudi,” papar Nur.
Dia mengatakan Kemenag dan Kemenkes segera merampungkan skema tersebut. Sehingga, calon jemaah umrah dapat terlindungi secara maksimal.
“Kemenkes juga berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi terkait integrasi data PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakkalna,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)