Jakarta: Situs Sekretariat Kabinet (Setkab) berhasil diretas oleh dua remaja usia belasan tahun. Mereka sukses mengubah tampilan halaman utama dan menyebabkan situs tidak dapat diakses selama sepekan sejak Sabtu, 31 Juli 2021. Pakar Forensik Digital Ruby Alamsyah menyebut mereka hanya peretas amatiran.
Peretas ini mengaku telah berselancar di 650 situs perusahaan dan pemerintahan yang berada di dalam maupun luar negeri. Bahkan, Ruby menjelaskan sebanyak 40 kasus peretasan tengah melanda situs pemerintah di Indonesia hingga Selasa, 10 Agustus 2021.
"Masih peretas amatiran. Mereka mau menunjukkan jati diri atau mengekspos kebiasaan mereka untuk meretas situs pemerintahan," kata Ruby dalam tayangan Primetime News Metro TV pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Script kiddie atau peretas amatiran biasanya disebut menggunakan teknik yang mudah dan tidak menggunakan skrip buatan sendiri. Menyasar situs instansi pemerintah dikarenakan seringkali kesalahan terdapat pada sistem IT pemerintahan.
"Scanning terhadap sebuah target, apakah ada celah keamanan yang terbuka. Itu mendapatkan celah keamanan yang simple, misalnya adanya SQL injection,” jelas Ruby.
Hingga kini, dilaporkan tidak terdapat data penting dalam situs terkait. Ruby mengingatkan kerentanan ini kian terjadi, karena itu pemerintah harus memperketat keamanan khususnya bagi situs yang menyimpan data penting.
"Kami memberikan informasi, baik itu acara atau kegiatan presiden serta kegiatan pemerintahan. Tidak ada dokumen rahasia,” terang Deputi Dukungan Kerja Kabinet Setkab, Thanon Aria Dewangga dalam tayangan yang sama.
Pakar Forensik Digital ini pun berharap, para peretas muda dapat lebih bijak dan pintar dalam memilah serta memanfaatkan kemampuan dengan baik. (Nadia Ayu)
Jakarta: Situs Sekretariat Kabinet (Setkab) berhasil diretas oleh dua remaja usia belasan tahun. Mereka sukses mengubah tampilan halaman utama dan menyebabkan situs tidak dapat diakses selama sepekan sejak Sabtu, 31 Juli 2021. Pakar Forensik Digital Ruby Alamsyah menyebut mereka hanya peretas amatiran.
Peretas ini mengaku telah berselancar di 650 situs perusahaan dan pemerintahan yang berada di dalam maupun luar negeri. Bahkan, Ruby menjelaskan sebanyak 40 kasus peretasan tengah melanda situs pemerintah di Indonesia hingga Selasa, 10 Agustus 2021.
"Masih peretas amatiran. Mereka mau menunjukkan jati diri atau mengekspos kebiasaan mereka untuk meretas situs pemerintahan," kata Ruby dalam tayangan Primetime News Metro TV pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Script kiddie atau peretas amatiran biasanya disebut menggunakan teknik yang mudah dan tidak menggunakan skrip buatan sendiri. Menyasar situs instansi pemerintah dikarenakan seringkali kesalahan terdapat pada sistem IT pemerintahan.
"Scanning terhadap sebuah target, apakah ada celah keamanan yang terbuka. Itu mendapatkan celah keamanan yang simple, misalnya adanya SQL injection,” jelas Ruby.
Hingga kini, dilaporkan tidak terdapat data penting dalam situs terkait. Ruby mengingatkan kerentanan ini kian terjadi, karena itu pemerintah harus memperketat keamanan khususnya bagi situs yang menyimpan data penting.
"Kami memberikan informasi, baik itu acara atau kegiatan presiden serta kegiatan pemerintahan. Tidak ada dokumen rahasia,” terang Deputi Dukungan Kerja Kabinet Setkab, Thanon Aria Dewangga dalam tayangan yang sama.
Pakar Forensik Digital ini pun berharap, para peretas muda dapat lebih bijak dan pintar dalam memilah serta memanfaatkan kemampuan dengan baik. (
Nadia Ayu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)