Jakarta: Pemerintah menargetkan 225 ribu masyarakat disabilitas mendapatkan vaksinasi covid-19 hingga November 2021. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan cakupan vaksinasi untuk kelompok disabilitas baru mencapai 33 persen.
"Angkanya terus bergerak untuk capaian ini. Kita sangat bergantung sekali dengan data yang ada, baik data dari teman-teman penggerak disabilitas dan juga dari Kementerian Sosial dan kita akan terus verifikasi di lapangan," kata Nadia dilansir dari Media Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2021.
Nadia mengakui terdapat sejumlah tantangan saat melakukan vaksinasi kelompok disabilitas. Pasalnya, kelompok tersebut membutuhkan berbagai treatment khusus, mulai dari edukasi mengenai pentingnya vaksinasi hingga pelaksanaan vaksinasi yang tidak bisa digabung dengan kelompok masyarakat lainnya.
"Namun demikian, seiring dengan upaya percepatan vaksinasi kita juga percepat dengan kerja sama dengan organisasi komunitas. Karena kita masih ada 72 persen dari seluruh total sasaran yang harus divaksin. Tentunya yang utama adalah peran secara aktif dari pemerintah dan teman-teman disabilitas untuk kita koordinasi lebih erat menjadi kunci," beber dia.
Baca: 7.307 Nakes Disuntik Vaksin Booster pada 15 Oktober
Meskipun target tersebut tidak bisa tercapai di akhir November 2021, bukan berarti program vaksinasi untuk kelompok disabilitas akan terhenti. Nadia optimistis meskipun penyuntikan vaksin untuk kelompok disabilitas membutuhkan usaha yang lebih, dengan koordinasi semua pihak, target tersebut bisa terealisasi dengan cepat.
"Jumlah peningkatan vaksinasi memang tidak secepat yang kita targetkan. Kita harap November ini bisa diselesaikan dan kita mendorong pihak-pihak untuk mempercepat vaksinasi bagi kelompok difabel, baik pihak organisasi maupun peran swasta untuk membuka akses seluas-luasnya dalam vaksinasi untuk difabel," tutur Nadia.
Jakarta: Pemerintah menargetkan 225 ribu
masyarakat disabilitas mendapatkan
vaksinasi covid-19 hingga November 2021. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan cakupan vaksinasi untuk kelompok disabilitas baru mencapai 33 persen.
"Angkanya terus bergerak untuk capaian ini. Kita sangat bergantung sekali dengan data yang ada, baik data dari teman-teman penggerak disabilitas dan juga dari
Kementerian Sosial dan kita akan terus verifikasi di lapangan," kata Nadia dilansir dari
Media Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2021.
Nadia mengakui terdapat sejumlah tantangan saat melakukan vaksinasi kelompok disabilitas. Pasalnya, kelompok tersebut membutuhkan berbagai
treatment khusus, mulai dari edukasi mengenai pentingnya vaksinasi hingga pelaksanaan vaksinasi yang tidak bisa digabung dengan kelompok masyarakat lainnya.
"Namun demikian, seiring dengan upaya percepatan vaksinasi kita juga percepat dengan kerja sama dengan organisasi komunitas. Karena kita masih ada 72 persen dari seluruh total sasaran yang harus divaksin. Tentunya yang utama adalah peran secara aktif dari pemerintah dan teman-teman disabilitas untuk kita koordinasi lebih erat menjadi kunci," beber dia.
Baca:
7.307 Nakes Disuntik Vaksin Booster pada 15 Oktober
Meskipun target tersebut tidak bisa tercapai di akhir November 2021, bukan berarti program vaksinasi untuk kelompok disabilitas akan terhenti. Nadia optimistis meskipun penyuntikan vaksin untuk kelompok disabilitas membutuhkan usaha yang lebih, dengan koordinasi semua pihak, target tersebut bisa terealisasi dengan cepat.
"Jumlah peningkatan vaksinasi memang tidak secepat yang kita targetkan. Kita harap November ini bisa diselesaikan dan kita mendorong pihak-pihak untuk mempercepat vaksinasi bagi kelompok difabel, baik pihak organisasi maupun peran swasta untuk membuka akses seluas-luasnya dalam vaksinasi untuk difabel," tutur Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)