medcom.id, Jakarta: Kearifan lokal disebut menjadi salah satu penyebab distribusi beras miskin (raskin) ke masyarakat berkurang. Masyarakat berprinsip: satu dapat, yang lain juga harus kebagian.
"Jadi ada local wisdom," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Gedung Kemensos, Jalan Salemba Raya, Jakarta, Selasa (24/3/2015)
Khofifah mencontohkan, ada satu desa dengan jumlah penduduk miskin 400 kepala keluarga (KK). Namun, berdasarkan data warga yang berhak menerima raskin hanya 200 KK. Nah, karena kearifan lokal, beras yang diperuntukkan untuk 200 KK akhirnya dibagi rata buat 400 KK.
"Atau, misalnya, dulu dia tidak miskin tapi sekarang miskin, biasanya ketua rukun tetangga setempat mengumpulkan supaya dia menikmati program raskin juga," tutur Khofifah.
Padahal, tambah Ketua Muslimat PBNU itu, sikap welas asih justru membuat program perlindungan sosial menjadi jalan di tempat. Soalnya, pemerintah jadi tak pernah punya data valid di lapangan.
"Misalnya, saya sakit flu, dokter kasih obat untuk diminum tiga kali sehari. Tapi saya cuma minum setengah pil sehari. Ya enggak sembuh-sembuh," Khofifah menganalogikan kondisi ini.
Toh, Khofifah berjanji memperbaiki semua mekanisme penyaluran raskin sampai ke lapangan. Dia mau program raskin untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dapat terpenuhi.
medcom.id, Jakarta: Kearifan lokal disebut menjadi salah satu penyebab distribusi beras miskin (raskin) ke masyarakat berkurang. Masyarakat berprinsip: satu dapat, yang lain juga harus kebagian.
"Jadi ada
local wisdom," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Gedung Kemensos, Jalan Salemba Raya, Jakarta, Selasa (24/3/2015)
Khofifah mencontohkan, ada satu desa dengan jumlah penduduk miskin 400 kepala keluarga (KK). Namun, berdasarkan data warga yang berhak menerima raskin hanya 200 KK. Nah, karena kearifan lokal, beras yang diperuntukkan untuk 200 KK akhirnya dibagi rata buat 400 KK.
"Atau, misalnya, dulu dia tidak miskin tapi sekarang miskin, biasanya ketua rukun tetangga setempat mengumpulkan supaya dia menikmati program raskin juga," tutur Khofifah.
Padahal, tambah Ketua Muslimat PBNU itu, sikap welas asih justru membuat program perlindungan sosial menjadi jalan di tempat. Soalnya, pemerintah jadi tak pernah punya data valid di lapangan.
"Misalnya, saya sakit flu, dokter kasih obat untuk diminum tiga kali sehari. Tapi saya cuma minum setengah pil sehari. Ya enggak sembuh-sembuh," Khofifah menganalogikan kondisi ini.
Toh, Khofifah berjanji memperbaiki semua mekanisme penyaluran raskin sampai ke lapangan. Dia mau program raskin untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dapat terpenuhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ICH)