Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak ekonom untuk merancang skema keadilan ekonomi melalui pajak dan zakat. Sehingga, kedua instrumen tersebut dinilai mampu mengurangi ketimpangan.
"Sekarang merupakan momen panggilan moral bagi para pemimpin negara dan ekonom untuk mendesain bingkai keadilan ekonomi," ujar Wapres Ma'ruf, pada acara 14th Asia Pacific Tax Forum (APTF), di Ballroom Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu, 3 Mei 2023.
RI 2 menegaskan pajak dan zakat harus memberikan dampak besar kepada masyarakat. Salah satunya meningkatkan kesejahteraan.
"Di mana salah satunya via instrumen pajak yang selaras dengan bingkai tujuan besar tersebut (kesejahteraan),” ungkap dia.
Orang nomor dua di Indonesia itu menjelaskan potensi penghimpunan zakat di indonesia sangat besar. Meski bukan bagian dari anggaran negara, zakat dapat menjadi salah satu instrumen penyokong kebijakan fiskal.
Ia pun mencontohkan, zakat membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, menangani stunting, dan perlindungan sosial.Untuk itu, Wapres berharap melalui 14th APTF, dapat dihasilkan rumusan-rumusan nyata dalam menyelaraskan implementasi antara pajak dan zakat.
"Kedua instrumen tersebut diharapkan dapat berkontribusi lebih optimal, sehingga menjadi alat yang efektif untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menekan ketimpangan," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Wakil Presiden (Wapres)
Ma'ruf Amin mengajak ekonom untuk merancang skema keadilan ekonomi melalui pajak dan zakat. Sehingga, kedua instrumen tersebut dinilai mampu mengurangi ketimpangan.
"Sekarang merupakan momen panggilan moral bagi para pemimpin negara dan ekonom untuk mendesain bingkai keadilan ekonomi," ujar Wapres Ma'ruf, pada acara 14th Asia Pacific Tax Forum (APTF), di Ballroom Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu, 3 Mei 2023.
RI 2 menegaskan pajak dan zakat harus memberikan dampak besar kepada masyarakat. Salah satunya meningkatkan kesejahteraan.
"Di mana salah satunya via instrumen pajak yang selaras dengan bingkai tujuan besar tersebut (kesejahteraan),” ungkap dia.
Orang nomor dua di Indonesia itu menjelaskan potensi penghimpunan
zakat di indonesia sangat besar. Meski bukan bagian dari anggaran negara, zakat dapat menjadi salah satu instrumen penyokong kebijakan fiskal.
Ia pun mencontohkan, zakat membantu pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, menangani stunting, dan perlindungan sosial.Untuk itu, Wapres berharap melalui 14th APTF, dapat dihasilkan rumusan-rumusan nyata dalam menyelaraskan implementasi antara pajak dan zakat.
"Kedua instrumen tersebut diharapkan dapat berkontribusi lebih optimal, sehingga menjadi alat yang efektif untuk menaikkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menekan ketimpangan," jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)