medcom.id, Taipei: Sekelompok siswa sekolah yang menguasai gedung Parlemen Taiwan selama 24 hari terakhir berencana mengakhiri aksi, Kamis (10/4/2014). Ini terjadi setelah mereka menerima jaminan dari pemerintah terkait keberatan atas perjanjian pakta dagang dengan Tiongkok.
Pakta kerja sama ini dapat membuat perusahaan Tiongkok beroperasi di Taiwan dan juga sebaliknya. Pihak oposisi menilai kebijakan ini rentan memicu hilangnya banyak pekerjaan dan mengancam keamanan, demokrasi dan otonomi Taiwan.
Pada 17 Maret lalu, seperti diwartakan AP, Presiden Ma Ying-Jeou, berencana melewati detail legislatif seiring menunggu pengesahan pakta. Satu hari setelahnya, ratusan pendemo menyerbut dan menguasai gedung parlemen.
Pengunjuk rasa meminta pemerintah mencabut perjanjian itu. Juru Bicara Parlemen Taiwan Wang Jing-pyng menjanjikan adanya perbaikan dan konsultasi publik sebelum pakta itu disahkan.
Kepolisian setempat berjanji tidak akan ada satu pendemo pun yang ditangkap jika mereka beraksi dalam damai tanpa menggunakan kekerasan.
medcom.id, Taipei: Sekelompok siswa sekolah yang menguasai gedung Parlemen Taiwan selama 24 hari terakhir berencana mengakhiri aksi, Kamis (10/4/2014). Ini terjadi setelah mereka menerima jaminan dari pemerintah terkait keberatan atas perjanjian pakta dagang dengan Tiongkok.
Pakta kerja sama ini dapat membuat perusahaan Tiongkok beroperasi di Taiwan dan juga sebaliknya. Pihak oposisi menilai kebijakan ini rentan memicu hilangnya banyak pekerjaan dan mengancam keamanan, demokrasi dan otonomi Taiwan.
Pada 17 Maret lalu, seperti diwartakan
AP, Presiden Ma Ying-Jeou, berencana melewati detail legislatif seiring menunggu pengesahan pakta. Satu hari setelahnya, ratusan pendemo menyerbut dan menguasai gedung parlemen.
Pengunjuk rasa meminta pemerintah mencabut perjanjian itu. Juru Bicara Parlemen Taiwan Wang Jing-pyng menjanjikan adanya perbaikan dan konsultasi publik sebelum pakta itu disahkan.
Kepolisian setempat berjanji tidak akan ada satu pendemo pun yang ditangkap jika mereka beraksi dalam damai tanpa menggunakan kekerasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)