"Sebanyak 16 bagian atau potongan besar dari pesawat dan 10 kantong jenazah yang berisi bagian dari korban," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito dalam tayangan program Breaking News Metro TV, Minggu, 10 Januari 2021.
Tim SAR gabungan juga menemukan sejumlah serpihan pesawat ukuran kecil yang dikumpulkan dalam 10 kantong. Personel juga mengevakuasi lima potong pakaian.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Basarnas juga menangkap sinyal dari black box perekam data penerbangan (flight data recorder) dan perekam suara kokpit (cockpit voice recorder) di sekitar perairan Kepulauan Seribu. Sinyal ditangkap melalui alat pinger finder di KRI Rigel.
Bagus meyakini sinyal tersebut adalah keberadaan black box di dasar laut. Posisi black box sudah dikunci. Tetapi dia tak menyebut detail titik koordinat dari sinyal black box itu.
"Sampai saat ini masih kita laksanakan pencarian dilaksanakan dengan penyelaman. Kita menambah alat direction finder yang dibawa penyelam untuk masuk, supaya lebih akurat," terang dia.
Baca: Basarnas Kunci Posisi Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ-183
Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu, 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.
Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat yang dipastikan jatuh itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru.
(SUR)