Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 masih memiliki stok 800 ribu reagen polymerase chain reaction (PCR). Jumlah ini belum termasuk stok di Kementerian Kesehatan.
"Ini juga di luar reagen yang ada di yang daerah," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Kamis, 1 April 2021.
Wiku memastikan stok reagen cukup untuk mengetes spesimen covid-19. Reagen akan didistribusikan secara merata.
Baca: Tingkat Kepuasan Tinggi, Pemerintah Dinilai Cepat Mengatasi Pandemi
"Ini menjamin tercapainya angka testing covid-19 yang sesuai dengan standar dunia dan target tepat sasaran dalam memaksimalkan ketersediaannya," ujar Wiku.
Pemerintah berusaha menggunakan reagen, baik hasil produksi dalam maupun luar negeri. Hal ini diungkapkan merespons sejumlah laboratorium di daerah yang mengeluhkan stok reagen menipis, seperti di Lampung.
Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Umar Liwa, Lampung, bahkan sempat menghentikan pelayanan uji sampel swab. Stok reagen hanya cukup untuk kebutuhan pasien yang mendesak.
Direktur RSUD Alimuddin Umar Liwa, Widyatmoko Kurniawan, menjelaskan untuk pemeriksaan sampel hasil tracing, pihaknya menunggu kiriman dari Kementerian Kesehatan dan anggaran pengadaan. Pemeriksaan sampel swab hasil tracing belum dilaksanakan karena reagen tersisa sedikit.
Jakarta: Satuan Tugas (
Satgas) Penanganan
Covid-19 masih memiliki stok 800 ribu reagen
polymerase chain reaction (PCR). Jumlah ini belum termasuk stok di Kementerian Kesehatan.
"Ini juga di luar reagen yang ada di yang daerah," kata juru bicara Satgas Penanganan
Covid-19 Wiku Adisasmito di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Kamis, 1 April 2021.
Wiku memastikan stok reagen cukup untuk mengetes spesimen covid-19. Reagen akan didistribusikan secara merata.
Baca:
Tingkat Kepuasan Tinggi, Pemerintah Dinilai Cepat Mengatasi Pandemi
"Ini menjamin tercapainya angka
testing covid-19 yang sesuai dengan standar dunia dan target tepat sasaran dalam memaksimalkan ketersediaannya," ujar Wiku.
Pemerintah berusaha menggunakan reagen, baik hasil produksi dalam maupun luar negeri. Hal ini diungkapkan merespons sejumlah laboratorium di daerah yang mengeluhkan stok reagen menipis, seperti di Lampung.
Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Umar Liwa, Lampung, bahkan sempat menghentikan pelayanan uji sampel
swab. Stok reagen hanya cukup untuk kebutuhan pasien yang mendesak.
Direktur RSUD Alimuddin Umar Liwa, Widyatmoko Kurniawan, menjelaskan untuk pemeriksaan sampel hasil
tracing, pihaknya menunggu kiriman dari Kementerian Kesehatan dan anggaran pengadaan. Pemeriksaan sampel
swab hasil
tracing belum dilaksanakan karena reagen tersisa sedikit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)