Daerah perbatasan sangat rawan terjadi pencurian kabel fiber optik (Foto:Antara/Umarul Faruq)
Daerah perbatasan sangat rawan terjadi pencurian kabel fiber optik (Foto:Antara/Umarul Faruq)

Bahu-membahu Merawat Infrastruktur Teknologi dan Informasi di Perbatasan

Gervin Nathaniel Purba • 03 November 2020 21:26
Jakarta: Kelancaran akses komunikasi turut membantu dalam upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk menjaga infrastruktur teknologi dan informasi dari ancaman kerusakan dan pencurian.
 
Menurut Asisten Perencanaan dan Anggaran Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Muda TNI Muhammad Ali, daerah perbatasan sangat rawan terjadi pencurian kabel fiber optik. 
 
"Seperti Selat Malaka, Singapura, antara Pulau Natuna hingga Semenanjung Malaysia," ujar Ali, pada program Prime Talk Metro TV.

Berbagai cara telah dilakukan untuk menjaga keamanan kabel fiber optik. TNI AL telah membangun sejumlah pos di pulau terluar. TNI AL juga menggandeng pemerintah daerah untuk memperkuat keamanan.
 
"Kita ketahui kegiatan orang-orang yang berusaha mencuri kekayaan laut dengan menyinergikan intelijen AL dan aparat maritim," kata Ali.
 
Dalam upaya memperkuat keamanan, di wilayah perbatasan juga perlu didirikan base transceiver station (BTS). BTS sangat berguna untuk memetakan lokasi perbatasan antara wilayah Indonesia dengan negara tetangga.
 
"Sebagai contoh, Laut Natuna Utara. Kita punya daerah overlapping (beririsan) dengan Vietnam. Hebatnya Vietnam di daerah overlapping, begitu kapal saya masuk di situ, sudah muncul tulisan di ponsel bahwa ini masuk wilayah Vietnam. Ini permintaan kepada Pak Menkominfo untuk taruh di sana, daerah overlapping," kata Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI Aan Kurnia.
 
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menanggapi permintaan tersebut dengan mengatakan saat ini sedang dibangun infrastruktur pasif di wilayah dispute (tidak ada kesepakatan hukum). Dilanjutkan dengan membangun infrastruktur aktif bersama operator.
 
Dengan pembangunan infrastruktur tersebut akan memberikan sinyal ke wilayah dispute mengenai keberadaan Indonesia. "Yang paling penting tidak ada wilayah blankspot lainnya di dalam yurisdiksi nasional kita," ujar Menkominfo Johnny.
 
Lebih lanjut Menkominfo mengimbau agar semua pihak bahu-membahu merawat kabel fiber optik yang telah terpasang. Pemutusan kabel atau rusak secara tidak disengaja akan mengganggu akses komunikasi untuk kepentingan domestik dan komunikasi lintas negara.
 
"Kominfo sangat berharap agar bersama-sama TNI AL, KKP, Bakamla, Bea Cukai, dan pelaku usaha laut bersama-sama memainkan peran penting dalam rangka transformasi digital," ucap Menkominfo.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan