Jakarta: Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muhammad Syahril mengatakan pemerintah belum menyediakan vaksinasi booster kedua atau dosis keempat. Menurut dia, pemerintah masih fokus mengejar capaian dosis ketiga yang masih jauh dari target.
"Jadi tolong ya, untuk sekarang tidak ada. Saat ini pemerintah memfokuskan dan memprioritaskan vaksin ketiga atau booster," kata Syahril kepada Media Indonesia, Rabu, 27 Juli 2022.
Ia mengatakan capaian dosis ketiga masih sekitar 25 persen. Angka ini masih jauh dari standar organisasi kesehatan dunia (WHO) yakni 50 persen.
"Bahkan Menteri Kesehatan kemarin bilang target capaian kita itu harus 70 persen. Sehingga kita fokus ke situ dulu," ungkap dia.
Syahril juga mengungkapkan vaksinasi dosis keempat atau booster kedua itu belum direncanakan pemerintah. Semua saran dan rekomendasi yang masuk terkait pelaksanaan vaksinasi booster kedua, kata dia, akan ditampung.
"Sementara ini semua rekomendasi dan masukan kita terima dulu. itu belum mendapatkan prioritas dan belum direncanakan," kata Syahril.
Ia mengakui menyetujui adanya booster kedua. Namun, lanjut dia, perlu ada kajian terlebih dahulu dan harus mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Untuk sementara ini vaksinnya sendiri belum ada disiapkan untuk vaksin keempat," ujar dia. (Dinda Shabrina)
Jakarta: Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Muhammad Syahril mengatakan pemerintah belum menyediakan
vaksinasi booster kedua atau dosis keempat. Menurut dia, pemerintah masih fokus mengejar capaian dosis ketiga yang masih jauh dari target.
"Jadi tolong ya, untuk sekarang tidak ada. Saat ini pemerintah memfokuskan dan memprioritaskan vaksin ketiga atau
booster," kata Syahril kepada
Media Indonesia, Rabu, 27 Juli 2022.
Ia mengatakan capaian dosis ketiga masih sekitar 25 persen. Angka ini masih jauh dari standar organisasi kesehatan dunia (WHO) yakni 50 persen.
"Bahkan Menteri Kesehatan kemarin bilang target capaian kita itu harus 70 persen. Sehingga kita fokus ke situ dulu," ungkap dia.
Syahril juga mengungkapkan
vaksinasi dosis keempat atau
booster kedua itu belum direncanakan pemerintah. Semua saran dan rekomendasi yang masuk terkait pelaksanaan vaksinasi
booster kedua, kata dia, akan ditampung.
"Sementara ini semua rekomendasi dan masukan kita terima dulu. itu belum mendapatkan prioritas dan belum direncanakan," kata Syahril.
Ia mengakui menyetujui adanya
booster kedua. Namun, lanjut dia, perlu ada kajian terlebih dahulu dan harus mendapatkan persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Untuk sementara ini vaksinnya sendiri belum ada disiapkan untuk vaksin keempat," ujar dia. (
Dinda Shabrina)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)