Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan 70 kasus dugaan hepatitis akut per pukul 16.00 WIB, Kamis, 23 Juni 2022. Kasus itu tersebar di 21 provinsi.
"Dari 70 kasus dugaan ini ada 16 probable, 14 pending, dan 40 discarded," kata juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual, Jumat, 24 Juni 2022.
Syahril menjelaskan 40 pasien yang berstatus discarded. Status itu artinya penyebab penyakit pasien sudah diketahui dan bukan dalam kelompok hepatitis yang masuk dalam dugaan ini.
"Artinya, sudah ada 57,1 persen pasien karena diketahui penyebabnya. Sehingga, kita saat ini sedang menginvestigasi, meneliti sebanyak 30 kasus (sisanya)," kata Syahril.
Sebanyak 40 pasien discarded atau sempat terdiagnosis hepatitis tersebut meliputi, 15 pasien didiagnosis dengue; 6 pasien didiagnosis sepsis; 5 pasien didiagnosis bacterial infection serta pasien yang didiagnosis hep a reaktif, drug-induced hepatitis, dan kelainan jantung masing-masing 3 orang.
Selanjutnya, pasien didiagnosis kolestasis suap atresia billier dan leukimia masing-masing 2 orang. Kemudian, satu pasien didiagnosis neonatal kolestasis.
Jakarta:
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan 70 kasus dugaan
hepatitis akut per pukul 16.00 WIB, Kamis, 23 Juni 2022.
Kasus itu tersebar di 21 provinsi.
"Dari 70 kasus dugaan ini ada 16
probable, 14
pending, dan 40
discarded," kata juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers virtual, Jumat, 24 Juni 2022.
Syahril menjelaskan 40 pasien yang berstatus
discarded. Status itu artinya penyebab penyakit pasien sudah diketahui dan bukan dalam kelompok hepatitis yang masuk dalam dugaan ini.
"Artinya, sudah ada 57,1 persen pasien karena diketahui penyebabnya. Sehingga, kita saat ini sedang menginvestigasi, meneliti sebanyak 30 kasus (sisanya)," kata Syahril.
Sebanyak 40 pasien
discarded atau sempat terdiagnosis hepatitis tersebut meliputi, 15 pasien didiagnosis
dengue; 6 pasien didiagnosis sepsis; 5 pasien didiagnosis
bacterial infection serta pasien yang didiagnosis hep a reaktif,
drug-induced hepatitis, dan kelainan jantung masing-masing 3 orang.
Selanjutnya, pasien didiagnosis kolestasis suap atresia billier dan leukimia masing-masing 2 orang. Kemudian, satu pasien didiagnosis neonatal kolestasis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)