Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto panen budi daya Padi Gogo. Istimewa.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto panen budi daya Padi Gogo. Istimewa.

Menko Airlangga Mendorong Budi Daya Padi Gogo di Berbagai Daerah

Juven Martua Sitompul • 12 Februari 2022 14:52
Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) mendorong optimalisasi budi daya Padi Gogo di berbagai daerah. Apalagi, budidaya Padi Gogo menjadi salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan ketersediaan konsumsi pangan di Tanah Air.
 
"Kami mengapresiasi panen perdana Padi Gogo ini yang tentunya menggunakan sentuhan teknologi dan uji coba. Padi Gogo ini diharapkan dapat terus memberikan hasil yang positif dan dapat terus didorong, terutama di lumbung pangan yang airnya terbatas," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto di Tulang Bawang, Lampung, Sabtu, 12 Februari 2022.
 
Panen perdana yang merupakan proyek penelitian Padi Gogo milik PT Huma Indah Mekar (HIM) ini mampu menghasilkan sebanyak 5,3 ton per hektare dengan lahan seluas 84 hektare. Padi Gogo merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk memberikan perhatian pada ketahanan pangan nasional. Sebab, sektor pangan mempunyai peran yang vital bagi kehidupan suatu bangsa.

Keseriusan pemerintah dalam memperhatikan ketahanan pangan ini terbukti dengan sektor pertanian yang tetap mampu resilience di masa pandemi. Sektor pertanian juga menjadi sektor yang berperan besar dalam menopang ketahanan pangan nasional. Lihat saja, sektor pertanian berhasil tumbuh positif 2,08 persen (yoy) pada triwulan IV-2021.
 
Dalam Agenda Pembangunan Nasional 2022-2024, pemerintah juga tengah memprioritaskan program peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan. Padi Gogo menjadi bagian dalam prioritas tersebut karena merupakan jenis padi yang dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan.
 
Budi daya Padi Gogo juga menjadi solusi dalam pemanfaatan bekas lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah. Berbagai provinsi di Indonesia telah melakukan budi daya Padi Gogo, salah satunya adalah Lampung.
 
Sebagai provinsi yang termasuk dalam urutan ke lima produsen padi nasional, budi daya Padi Gogo mendorong peningkatan jumlah produksi padi dan ketersediaan pangan di wilayah tersebut. Berdasarkan rilis data dari Badan Pusat Statistik, produksi padi Provinsi Lampung pada tahun 2021 tercatat sebesar 2.472.587 ton Gabah Kering Giling (GKG) dan mempunyai share sebesar 4,47 persen terhadap produksi nasional yang mencapai 55.269.619 ton GKG dengan produktivitas 50,40 kw/ha.
 
Baca: Melesat, Harga Pangan Dunia Dekati Rekor Tertinggi
 
Khusus Kabupaten Tulang Bawang Barat, produksi padi pada pada tahun 2020 mencapai sebanyak 30 ribu ton GKG. Pada kesempatan tersebut, Airlangga mendorong pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat untuk membangun pertanian dari hulu hingga hilir.
 
Tujuannya, agar pertanian lebih berdaya saing dengan produktivitas tinggi. Selain itu, kata Airlangga, penggunaan benih unggul dan pengaplikasian mekanisasi pertanian bermuara pada swasembada pangan dan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.
 
"Indonesia sebetulnya dalam 3 tahun terakhir kita tidak pernah impor beras. Jadi, sebenarnya kita dalam 3 tahun terakhir swasembada beras. Dan bahkan sekarang beras kita relatif aman, kita akan masuk musim panen yang bisa mendapatkan 14 sampai 15 juta ton. Kita juga sudah mendapatkan permintaan negara lain untuk impor beras dari Indonesia," kata Airlangga.
 
Turut hadir di panen perdana Padi Gogo, Gubernur Lampung, Anggota DPR, Aburizal Bakrie, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Ketua DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat, Bupati Tulang Bawang Barat, dan jajaran Forkopimda Kabupaten Tulang Bawang Barat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan