medcom.id, Jakarta: Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD Letjen Mulyono mengancam akan memberikan sanksi bagi anggota yang bergerak sendiri terkait kasus penikaman dua anggota TNI oleh orang tak dikenal.
"Prajurit saya ada yang melakukan tindakan atau bergerak sendiri, saya hukum," kata Mulyono di Makostrad, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (13/7/2015)
Mulyono mengatakan kasus penikaman yang berujung pada tewasnya satu anggota Kostrad ini sudah ditangani oleh kepolisian. Ia menginstruksikan seluruh anggota prajurit Kostrad tidak terprovokasi dan ikut campur dalam penanganan kasus ini.
"Yang jelas dia melanggar perintah dan tentunya melanggar peraturan, prajurit harus taat dan patuh hukum," tuturnya.
Panglima Kostrad mengistruksukan kepada seluruh jajarannya agar tidak terprovokasi, tetap profesional, dan patuh pada hukum terkait kasus penusukan dua anggotanya.
"Kita harus mengerti siapa kawan dan siapa lawan. Kejadian ini bisa merupakan rekayasa kelompok tertentu yang tidak ingin TNI-Polri solid," tutur Mulyono.
Penanganan kasus ini sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian. Mulyono mengatakan perlu waspada terhadap oknum yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Prajurit Kostrad adalah orang yang gila, gila pengabdian. Untuk kasus ini kita serahkan semuanya pada pihak kepolisian. Saya percaya Polisi akan mampu dan cepat membongkar kejadian ini," tuturnya.
medcom.id, Jakarta: Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD Letjen Mulyono mengancam akan memberikan sanksi bagi anggota yang bergerak sendiri terkait kasus penikaman dua anggota TNI oleh orang tak dikenal.
"Prajurit saya ada yang melakukan tindakan atau bergerak sendiri, saya hukum," kata Mulyono di Makostrad, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (13/7/2015)
Mulyono mengatakan kasus penikaman yang berujung pada tewasnya satu anggota Kostrad ini sudah ditangani oleh kepolisian. Ia menginstruksikan seluruh anggota prajurit Kostrad tidak terprovokasi dan ikut campur dalam penanganan kasus ini.
"Yang jelas dia melanggar perintah dan tentunya melanggar peraturan, prajurit harus taat dan patuh hukum," tuturnya.
Panglima Kostrad mengistruksukan kepada seluruh jajarannya agar tidak terprovokasi, tetap profesional, dan patuh pada hukum terkait kasus penusukan dua anggotanya.
"Kita harus mengerti siapa kawan dan siapa lawan. Kejadian ini bisa merupakan rekayasa kelompok tertentu yang tidak ingin TNI-Polri solid," tutur Mulyono.
Penanganan kasus ini sepenuhnya diserahkan kepada pihak kepolisian. Mulyono mengatakan perlu waspada terhadap oknum yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
"Prajurit Kostrad adalah orang yang gila, gila pengabdian. Untuk kasus ini kita serahkan semuanya pada pihak kepolisian. Saya percaya Polisi akan mampu dan cepat membongkar kejadian ini," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)