Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait, memberikan keterangan kepada wartawan dalam jumpa pers terkait kasus pelecehan seksual seorang siswa Taman Kanak-kanak di Jakarta Internasional School di Kantor Komnas Anak, Jakarta, Rabu, (16/4).--Foto: MI/Atet Dw
Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait, memberikan keterangan kepada wartawan dalam jumpa pers terkait kasus pelecehan seksual seorang siswa Taman Kanak-kanak di Jakarta Internasional School di Kantor Komnas Anak, Jakarta, Rabu, (16/4).--Foto: MI/Atet Dw

Peringati Hari Anak, Arist Merdeka Kecewa pada Jokowi

Desi Angriani • 11 Agustus 2015 13:19
medcom.id, Bogor: Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait kecewa terhadap Presiden Joko Widodo. Ia tak menyangka pria kelahiran Solo itu hanya mengumbar guyonan dan membagikan sepeda selama acara peringatan Hari Anak Nasional di Istana Bogor, Jawa Barat.
 
"Secara substansi, saya belum menaruh harapan yang baik pada yang disampaikan Bapak Presiden, termasuk suara anak Indonesia," kata Arist di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/8/2015).
 
Ia berharap Jokowi mengimbau seluruh komponen bangsa untuk memerangi kejahatan seksual terhadap anak sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Menentang Kejahatan Seksual.

"Bapak Presiden bisa menyampaikan itu pada komponen bangsa ini. Termasuk kita diingatkan pada kasus Angeline di Bali," ungkap dia.
 
Menurutnya, imbauan itu akan menyedot perhatian publik, baik dewasa maupun anak-anak. Sayangnya pesan-pesan itu luput dan berakhir dengan senda gurau.
 
"Saya harapkan dari Presiden menyatakan gerakan massa itu karena dia punya Inpres yang menyatakan kejahatan seksual itu harus kita tentang. Tetapi tadi itu (bagi-bagi sepeda), saya tidak bisa berbuat apa-apa," kata dia.
 
Hari Anak Nasional jatuh tiap 23 Juli di setiap tahunnya. Karena berbagai alasan, peringatan baru dapat digelar pada Agustus Ini.
 
Tema peringatan kali ini adalah "Wujudkan Lingkungan dan Keluarga Ramah Anak" dengan tiga sub tema, yaitu bangun karakter anak Indonesia yang berkualitas dan berahklak mulia, wujudkan ketahanan keluarga untuk mendorong tumbuh kembang anak Indonesia yang sehat dan berprestasi, serta wujudkan rekonstruksi sosial dalam menciptakan lingkungan yang melindungi hak anak.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan