Ilustrasi TikTok/Medcom.id
Ilustrasi TikTok/Medcom.id

KPAI Soroti Tren Self-harm TikTok, Dianggap Mengancam Milenial

Kautsar Widya Prabowo • 07 November 2023 12:21
Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti tren self-harm atau melukai diri sendiri. Tren dengan korban anak SD itu ramai di platform media sosial TikTok.
 
Wakil Ketua KPAI Jasra Putra melihat hal ini sangat membahayakan. Sebab, tren self-harm yang dipengaruhi unggahan di TikTok itu mengancam generasi digital Indonesia yang mayoritas generasi milenial.
 
"Kita melihat fenomena self-harm pada anak melalui ajakan media sosial, adalah fenomena berulang, pelakunya sangat jauh dari sanksi hukum," ujar Jasra saat dihubungi, Selasa, 7 November 2023.

Jasra menyebut TikTok sudah mendaftar sebagai perusahaan penyelenggara sistem elektronik (PSE). Namun, perlu ada pengawasan terhadap hal-hal di luar yang sudah diatur pemerintah, khususnya terkait perlindungan anak dalam penggunaan TikTok.
 
Baca: 11 Siswi SD di Situbondo Sayat Tangan Sendiri Gegara Ikuti Tren TikTok

"Yang memang sulit dikontrol adalah hal hal yang dianggap diluar yang diatur, tetapi menganggu tumbuh kembang anak. Seperti fenomena self-harm," kata Jasra.
 
Menurut dia, ada persoalan menyangkut kejiwaan terkait tren TikTok ini. Sehingga, pengelola dan pemerintah mesti melakukan pembatasan pada anak demi melindungi mereka.
 
"Saya kira belum ada perlindungan anak di platform digital yang dibahas, sampai tingkat teknis pada penindakan seperti ini. Atau bila sudah ada, tapi keberpihakannya masih sangat lemah," ujar Jasra.
 
Sebelas siswi sekolah dasar (SD) di Situbondo nekat menyayat tangannya sendiri menggunakan alat kesehatan jenis GDA stick yang dijual oleh seorang pedagang keliling di sekitar sekolah.
 
Belasan siswi yang menyayat tangannya sendiri itu ternyata mengikuti tren di TikTok. Kejadian ini terungkap saat guru di sekolah tersebut menemukan lengan salah seorang siswi yang dipenuhi luka goresan yang tidak wajar. Saat ditanya oleh guru, siswi tersebut mengaku hanya mengikuti tren TikTok barcode Korea.
 
Mendengar jawaban tersebut, guru yang mengecek lengan siswa itu kemudian melaporkan kepada kepala sekolah. Akibat kejadian tersebut, kepala sekolah kemudian langsung memberikan pembinaan terhadap siswa dan juga memanggil para orang tua siswi untuk mencegah terjadinya hal serupa.
 
“Saat mendapati siswi melukai tangannya sendiri, kami langsung memberikan pembinaan. Bahkan, kami memanggil para orang tua siswi tersebut, agar bersinergi dengan sekolah dalam menangani fenomena mengerikan ini," kata Kepala Sekolah salah satu SD di Kota Situbondo, 3 Oktober 2023.
 
Teranyar, tren TikTok menimbulkan korban di Banten pada 3 November 2023. Sebanyak 11 anak SD dilaporkan menyayat lengannya karena mengikuti tren di TikTok.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan