medcom.id, Jakarta: Pengamat penerbangan Aminarno Budi mengatakan bahwa pilot dengan petugas Air Traffic Controller (ATC) atau menara pengawas mengontrol, kebanyakan tak saling mengenal. Namun keduanya saling percaya, karena ATC bertugas mengawasi lalu lintas pesawat di udara dan mengetahui medan di udara.
"Hubungan ATC ke pilot adalah yang memberikan intruksi, dan menerima intruksi. Tidak boleh pilot melakukan manuner tanpa seizin ATC," kata Aminarno, dalam Breaking News Metro TV, Minggu (4/1/2015).
Dia menambahkan ada baiknya, baik petugas ATC sesekali ikut terbang dengan pilot dan begitu juga sebaliknya, pilot ikut ke menara pengawas mengontrol. Hal tersebut agar keduanya dapat mengetahui kondisi dan situasi yang dihadapi. "Jadi baik petugas ATC dan pilot dapat saling klop dan lebih bagus," terangnya.
Sebelumnya diketahui AirAsia QZ8501 hilang kontak, pada 28 Desember lalu. Sebelum hilang kontak, pilot AirAsia Indonesia sempat meminta izin kepada petugas menara pengatur lalu lintas pesawat (air traffic control/ATC) untuk menaikkan ketinggian pesawat menjadi 38 ribu kaki dari ketinggian 32 ribu kaki.
Pesawat AirAsia QZ8501 juga sempat meminta izin berpindah jalur penerbangan ke kiri. Izin bergeser ke kiri diberikan menara kontrol, namun tidak untuk naik karena lalu lintas di jalur yang dituju sedang padat.
"Ada 6 pesawat yang lewat di situ pada saat yang sama. Ada Garuda, Lion, Emirates di ketinggian beda-beda," jelas Dirut Air Navigation (AirNav) Bambang Tjahjono usai jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin 29 Desember lalu.
Saat ini beberapa bagian pesawat dan korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemukan. Ada 30 jenazah yang telah berada di RS Bhayangkara Polda Jatim. Enam diantaranya sudah teridentifikasi dan dikembalikan ke keluarga masing-masing.
medcom.id, Jakarta: Pengamat penerbangan Aminarno Budi mengatakan bahwa pilot dengan petugas
Air Traffic Controller (ATC) atau menara pengawas mengontrol, kebanyakan tak saling mengenal. Namun keduanya saling percaya, karena ATC bertugas mengawasi lalu lintas pesawat di udara dan mengetahui medan di udara.
"Hubungan ATC ke pilot adalah yang memberikan intruksi, dan menerima intruksi. Tidak boleh pilot melakukan manuner tanpa seizin ATC," kata Aminarno, dalam Breaking News Metro TV, Minggu (4/1/2015).
Dia menambahkan ada baiknya, baik petugas ATC sesekali ikut terbang dengan pilot dan begitu juga sebaliknya, pilot ikut ke menara pengawas mengontrol. Hal tersebut agar keduanya dapat mengetahui kondisi dan situasi yang dihadapi. "Jadi baik petugas ATC dan pilot dapat saling klop dan lebih bagus," terangnya.
Sebelumnya diketahui AirAsia QZ8501 hilang kontak, pada 28 Desember lalu. Sebelum hilang kontak, pilot AirAsia Indonesia sempat meminta izin kepada petugas menara pengatur lalu lintas pesawat (air traffic control/ATC) untuk menaikkan ketinggian pesawat menjadi 38 ribu kaki dari ketinggian 32 ribu kaki.
Pesawat AirAsia QZ8501 juga sempat meminta izin berpindah jalur penerbangan ke kiri. Izin bergeser ke kiri diberikan menara kontrol, namun tidak untuk naik karena lalu lintas di jalur yang dituju sedang padat.
"Ada 6 pesawat yang lewat di situ pada saat yang sama. Ada Garuda, Lion, Emirates di ketinggian beda-beda," jelas Dirut Air Navigation (AirNav) Bambang Tjahjono usai jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Senin 29 Desember lalu.
Saat ini beberapa bagian pesawat dan korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 telah ditemukan. Ada 30 jenazah yang telah berada di RS Bhayangkara Polda Jatim. Enam diantaranya sudah teridentifikasi dan dikembalikan ke keluarga masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)