medcom.id, Jakarta: Sistem pendidikan merupakan salah satu isu penting yang sering diangkat dalam berbagai pembicaraan dan diskusi politik.
Salah satu komponen utama sistem pendidikan adalah kurikulum, yang pada akhirnya menentukan kualitas secara menyeluruh. Kurikulum yang diterapkan di Indonesia telah berulang kali mengalami perubahan dengan alasan memperbaiki kualitas pendidikan.
Kurikulum yang ditetapkan dapat dipastikan berdampak pada aktivitas dan kehidupan sehari-hari pelajar, yang merupakan target akhir sistem pendidikan. Salah satu aktivitas utama pelajar saat ini adalah menjalin komunikasi melalui dunia maya, terutama di berbagai media sosial.
Pelajar yang juga merupakan netizen, ternyata aktif menggunakan media sosial sebagai wadah mengeluarkan pendapat dan bertukar pikiran dengan sesama netizen, termasuk salah satunya membahas kurikulum baru.
PoliticaWave telah memantau percakapan netizen selama periode 8–14 Agustus 2014 mengenai sistem kurikulum 2013. Total percakapan yang terbentuk sebesar 15,503 buzz dengan total netizen yang berpatisipasi berjumlah 12,466 Unique User.
Puncak percakapan sistem kurikulum 2013 terjadi 13 Agustus 2014, dengan jumlah 4,815 buzz. Pada tanggal tersebut, pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengenai sistem kurikulum 2013 mendominasi percakapan. Pernyataan Ahok mendapat dukungan netizen yang merasa keberatan dengan sistem kurikulum 2013 yang menghabiskan waktu.
Secara umum, topik yang banyak dibahas oleh netizen adalah:
1. Kesiapan sarana dan prasarana pendidikan dalam melaksanakan sistem kurikulum 2013, contohnya ketersediaan buku dan bahan ajar yang sesuai sistem kurikulum, pemahaman dan kesiapan guru dalam menerapkan sistem kurikulum 2013, serta ketersediaan sarana penunjang lain seperti akses internet.
2. Sistem kurikulum 2013 sangat memakan waktu, sehingga pelajar hanya mendapat sedikit kesempatan untuk melakukan aktivitas pribadi dan sosial. Tanggapan Pejabat Pelaksana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap hal tersebut juga banyak dibicarakan. Para netizen berharap berkurangnya waktu untuk aktivitas pribadi dan sosial dapat menjadi pertimbangan agar sistem kurikulum 2013 ini tidak diterapkan.
Protes netizen dalam menolak sistem kurikulum dapat dilihat di beberapa situs internet, seperti forum kaskus.co.id. Di situs ini, pembahasan sistem kurikulum 2013 sempat menjadi topik terpopuler, tepatnya pada 14 Agustus 2014.
Pembahasan serupa terlihat di situs change.org, dengan dibuatnya sebuah petisi online untuk menggalang dukungan protes terhadap sistem kurikulum 2013. Secara umum, dapat disimpulkan sebagian besar netizen menolak penerapan sistem kurikulum 2013 ini.
Dari sejumlah fakta di atas, dapat dilihat pelajar saat ini sudah lebih kritis dalam mengungkapkan pendapat terhadap kebijakan pemerintah. Diharapkan pemerintah bisa lebih peka terhadap suara masyarakat dunia maya.
medcom.id, Jakarta: Sistem pendidikan merupakan salah satu isu penting yang sering diangkat dalam berbagai pembicaraan dan diskusi politik.
Salah satu komponen utama sistem pendidikan adalah kurikulum, yang pada akhirnya menentukan kualitas secara menyeluruh. Kurikulum yang diterapkan di Indonesia telah berulang kali mengalami perubahan dengan alasan memperbaiki kualitas pendidikan.
Kurikulum yang ditetapkan dapat dipastikan berdampak pada aktivitas dan kehidupan sehari-hari pelajar, yang merupakan target akhir sistem pendidikan. Salah satu aktivitas utama pelajar saat ini adalah menjalin komunikasi melalui dunia maya, terutama di berbagai media sosial.
Pelajar yang juga merupakan netizen, ternyata aktif menggunakan media sosial sebagai wadah mengeluarkan pendapat dan bertukar pikiran dengan sesama netizen, termasuk salah satunya membahas kurikulum baru.
PoliticaWave telah memantau percakapan netizen selama periode 8–14 Agustus 2014 mengenai sistem kurikulum 2013. Total percakapan yang terbentuk sebesar 15,503 buzz dengan total netizen yang berpatisipasi berjumlah 12,466 Unique User.
Puncak percakapan sistem kurikulum 2013 terjadi 13 Agustus 2014, dengan jumlah 4,815 buzz. Pada tanggal tersebut, pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengenai sistem kurikulum 2013 mendominasi percakapan. Pernyataan Ahok mendapat dukungan netizen yang merasa keberatan dengan sistem kurikulum 2013 yang menghabiskan waktu.
Secara umum, topik yang banyak dibahas oleh netizen adalah:
1. Kesiapan sarana dan prasarana pendidikan dalam melaksanakan sistem kurikulum 2013, contohnya ketersediaan buku dan bahan ajar yang sesuai sistem kurikulum, pemahaman dan kesiapan guru dalam menerapkan sistem kurikulum 2013, serta ketersediaan sarana penunjang lain seperti akses internet.
2. Sistem kurikulum 2013 sangat memakan waktu, sehingga pelajar hanya mendapat sedikit kesempatan untuk melakukan aktivitas pribadi dan sosial. Tanggapan Pejabat Pelaksana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap hal tersebut juga banyak dibicarakan. Para netizen berharap berkurangnya waktu untuk aktivitas pribadi dan sosial dapat menjadi pertimbangan agar sistem kurikulum 2013 ini tidak diterapkan.
Protes netizen dalam menolak sistem kurikulum dapat dilihat di beberapa situs internet, seperti forum kaskus.co.id. Di situs ini, pembahasan sistem kurikulum 2013 sempat menjadi topik terpopuler, tepatnya pada 14 Agustus 2014.
Pembahasan serupa terlihat di situs change.org, dengan dibuatnya sebuah petisi online untuk menggalang dukungan protes terhadap sistem kurikulum 2013. Secara umum, dapat disimpulkan sebagian besar netizen menolak penerapan sistem kurikulum 2013 ini.
Dari sejumlah fakta di atas, dapat dilihat pelajar saat ini sudah lebih kritis dalam mengungkapkan pendapat terhadap kebijakan pemerintah. Diharapkan pemerintah bisa lebih peka terhadap suara masyarakat dunia maya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)