medcom.id, Papua: Jarum jam menunjukkan Pukul 10.30 waktu Indonesia timur ketika Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan rombongan meyebrang ke Pulau Mansinam dari Pelabuhan Manokrawi, Provinsi Papua Barat, dengan sebuah kapal milik Angkatan Laut (AL) yaitu KRI Sampari.
Pulau Mansinam terletak di Teluk Doreh, Southern Manokwarum yang dapat dicapai hanya dengan jarak tempuh 15 menit menggunakan perahu dari Pelabuhan Manokwari. Pulau ini juga dikelilingi oleh pantai pasir putih dan memiliki terumbu karang yang indah.
Namun bukan keindahan alamnya saja yang menjadikan Pulau Mansinam terkenal. Pulau kecil itu punya catatan sejarah karena dikenal sebagai tempat pertama bagi dua Evangelist Jerman, Carl William Ottow dan Geissler Gotlob, menginjakkan kaki di tanah Papua pada 5 Februari 1855 silam.
Sejarah yang terpatri lebih dari ratusan 100 tahun itulah yang menjadi faktor dibangunnya sebuah patung Yesus Kristus berukuran besar setinggi 30 meter dan pembangunan monumen penanda penyebaran agama Kristen di tanah Papua.
Simbol agama Kristen tersebut adalah bagian dari situs Christian Evangelism yang diresmikan oleh SBY, Minggu (24/8). Peluncuran itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan selama kunjungan kerja Presiden ke Provinsi Papua Barat. Sehari sebelumnya, SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono menghadiri acara puncak Sail Raja Ampat.
Dalam pidatonya, Presiden SBY menenkankan bahwa rakyat Papua harus terus menjaga kebersamaan, keharmonisan, dan toleransi. Ia menggarisbawahi bahwa faktor-faktor tersebut adalah kunci untuk kemajuan Papua.
"Jika kita solid dan kuat dalam kehidupan bermasyarakat dan bangsa akan menjadi kuat, aman, dan damai. Jadi, marilah kita semua berdiri di garis depan untuk mengembangkan dan memajukan kehidupan rakyat," kata SBY, Minggu (24/8).
Presiden mengingatkan pula jika kebersamaan, toleransi, dan kerukunan menghilang dari tanah Papua maka hampir pasti akan mendatangkan masalah bagi kehidupan, terutama bagi masyarakat di tingkat lokal serta nasional pada tataran yang luas.
"Kita ingin orang-orang Papua berdiri sejajar dengan saudara-saudara di seluruh penjuru negeri. Kemarin di Raja Ampat saya menyatakan tekad kami untuk menciptakan kemajuan, membangun kemakmuran, dan meningkatkan kesejahteraan bersama-sama," kata Presiden.
Bukti dari komitmen itu, lanjut SBY, pemerintah terus mengalokasikan anggaran untuk pengembangan Provinsi Papua dan Papua Barat. "Setiap tahun anggaran untuk pembangunan Papua dan Papua Barat terus meningkat. Anggaran untuk otonomi khusus ditetapkan sebesar Rp7 triliun dan untuk pembangunan infrastruktur Rp2,5 triliun," tegas Yudhoyono.
Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono sebenarnya sudah mengunjungi Pulau Mansinam untuk pertama kali pada 22 Januari 2009 lalu. Dalam lawatan penting kali ini, SBY juga dijadwalkan untuk meresmikan beberapa fasilitas umum lainnya di wilayah Papua dan Provinsi Papua Barat.
Setelah mengunjungi Manokwari, Presiden SBY akan mengunjungi Timor Leste dan kemudian akan menghadiri pertemuan United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC) yang akan diselenggarakan di Bali pada 29-30 Agustus 2014. (Ant/Hym)
medcom.id, Papua: Jarum jam menunjukkan Pukul 10.30 waktu Indonesia timur ketika Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan rombongan meyebrang ke Pulau Mansinam dari Pelabuhan Manokrawi, Provinsi Papua Barat, dengan sebuah kapal milik Angkatan Laut (AL) yaitu KRI Sampari.
Pulau Mansinam terletak di Teluk Doreh, Southern Manokwarum yang dapat dicapai hanya dengan jarak tempuh 15 menit menggunakan perahu dari Pelabuhan Manokwari. Pulau ini juga dikelilingi oleh pantai pasir putih dan memiliki terumbu karang yang indah.
Namun bukan keindahan alamnya saja yang menjadikan Pulau Mansinam terkenal. Pulau kecil itu punya catatan sejarah karena dikenal sebagai tempat pertama bagi dua Evangelist Jerman, Carl William Ottow dan Geissler Gotlob, menginjakkan kaki di tanah Papua pada 5 Februari 1855 silam.
Sejarah yang terpatri lebih dari ratusan 100 tahun itulah yang menjadi faktor dibangunnya sebuah patung Yesus Kristus berukuran besar setinggi 30 meter dan pembangunan monumen penanda penyebaran agama Kristen di tanah Papua.
Simbol agama Kristen tersebut adalah bagian dari situs Christian Evangelism yang diresmikan oleh SBY, Minggu (24/8). Peluncuran itu merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan selama kunjungan kerja Presiden ke Provinsi Papua Barat. Sehari sebelumnya, SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono menghadiri acara puncak Sail Raja Ampat.
Dalam pidatonya, Presiden SBY menenkankan bahwa rakyat Papua harus terus menjaga kebersamaan, keharmonisan, dan toleransi. Ia menggarisbawahi bahwa faktor-faktor tersebut adalah kunci untuk kemajuan Papua.
"Jika kita solid dan kuat dalam kehidupan bermasyarakat dan bangsa akan menjadi kuat, aman, dan damai. Jadi, marilah kita semua berdiri di garis depan untuk mengembangkan dan memajukan kehidupan rakyat," kata SBY, Minggu (24/8).
Presiden mengingatkan pula jika kebersamaan, toleransi, dan kerukunan menghilang dari tanah Papua maka hampir pasti akan mendatangkan masalah bagi kehidupan, terutama bagi masyarakat di tingkat lokal serta nasional pada tataran yang luas.
"Kita ingin orang-orang Papua berdiri sejajar dengan saudara-saudara di seluruh penjuru negeri. Kemarin di Raja Ampat saya menyatakan tekad kami untuk menciptakan kemajuan, membangun kemakmuran, dan meningkatkan kesejahteraan bersama-sama," kata Presiden.
Bukti dari komitmen itu, lanjut SBY, pemerintah terus mengalokasikan anggaran untuk pengembangan Provinsi Papua dan Papua Barat. "Setiap tahun anggaran untuk pembangunan Papua dan Papua Barat terus meningkat. Anggaran untuk otonomi khusus ditetapkan sebesar Rp7 triliun dan untuk pembangunan infrastruktur Rp2,5 triliun," tegas Yudhoyono.
Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono sebenarnya sudah mengunjungi Pulau Mansinam untuk pertama kali pada 22 Januari 2009 lalu. Dalam lawatan penting kali ini, SBY juga dijadwalkan untuk meresmikan beberapa fasilitas umum lainnya di wilayah Papua dan Provinsi Papua Barat.
Setelah mengunjungi Manokwari, Presiden SBY akan mengunjungi Timor Leste dan kemudian akan menghadiri pertemuan United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC) yang akan diselenggarakan di Bali pada 29-30 Agustus 2014. (Ant/Hym)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)