medcom.id, Jakarta: Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Mohammad Alwi menyebut, hanya dua pihak saja yang mengetahui penerbangan pesawat AirAsia QZ8501. Mereka adalah pihak otoritas Bandara Juanda dan AirNav.
"Ya tentu karena begini, itu yang bisa tau pesawat itu terbang siapa? Ada dua, AirNav dan bandara (Juanda)," kata Mohammad saat konferensi pers di Gedung Dewan Pers, Jalan Raya Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (7/1/2015).
Menurut Alwi, pihak AirNav yang mengetahui kondisi mesin pesawat sampai pada pengecekan kemudian lepas landas. Sementara, Bandara Juanda bertanggung jawab atas penerbangan pesawat nahas tersebut.
"Dari staf engine itu Airnav yang tahu, pesawat sampe muter di sini, dipandu dari sana sehingga terbang take off. Yang kasih target siapa? Bandara yang kasih gate juga," imbuh Alwi.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah memastikan AirAsia QZ8501 terbang tanpa izin pada Minggu (28/12/2014) lalu. Padahal, izin terbang AirAsia ke Singapura hanya ada untuk Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu.
PT Angkasa Pura I juga telah memutasi pegawai yang terindikasi terlibat dalam kasus izin rute penerbangan AirAsia dari Surabaya-Singapura itu. Proses mutasi tersebut sesuai instruksi dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
medcom.id, Jakarta: Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Mohammad Alwi menyebut, hanya dua pihak saja yang mengetahui penerbangan pesawat AirAsia QZ8501. Mereka adalah pihak otoritas Bandara Juanda dan AirNav.
"Ya tentu karena begini, itu yang bisa tau pesawat itu terbang siapa? Ada dua, AirNav dan bandara (Juanda)," kata Mohammad saat konferensi pers di Gedung Dewan Pers, Jalan Raya Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (7/1/2015).
Menurut Alwi, pihak AirNav yang mengetahui kondisi mesin pesawat sampai pada pengecekan kemudian lepas landas. Sementara, Bandara Juanda bertanggung jawab atas penerbangan pesawat nahas tersebut.
"Dari staf
engine itu Airnav yang tahu, pesawat sampe muter di sini, dipandu dari sana sehingga terbang
take off. Yang kasih target siapa? Bandara yang kasih
gate juga," imbuh Alwi.
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan telah memastikan AirAsia QZ8501 terbang tanpa izin pada Minggu (28/12/2014) lalu. Padahal, izin terbang AirAsia ke Singapura hanya ada untuk Senin, Selasa, Kamis dan Sabtu.
PT Angkasa Pura I juga telah memutasi pegawai yang terindikasi terlibat dalam kasus izin rute penerbangan AirAsia dari Surabaya-Singapura itu. Proses mutasi tersebut sesuai instruksi dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)