medcom.id, Jakarta: Pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin, M. Prio Santoso (24) dikenal sebagai anak soleh saat masih menjadi pelajar. Tidak hanya rajin ibadah, Ia juga menjadi santri salah satu pesantren ketika masih duduk bangku SMP dan SMA.
"Dia anak soleh, waktu SD rajin ngaji dan solat. Mushola di sebelah rumahnya, tiap hari saya lihat dia pergi ke mushola," kata Tetangga Prio, Noneng (48) saat ditemui Metrotvnews di rumahnya Jalan Kampung Suka Bakti, Curug, Tanggerang, Banten, Kamis (16/4/2015).
Noneng mengaku tidak percaya Prio melakukan pembunuhan, sebab Prio pernah menjadi santri di salah satu pesantren. “Saya heran dia diberitakan seperti itu, tidak perca deh," ujarnya.
Sejak masuk pesantren, Prio jarang terlihat di rumah, keluarganya mengaku Prio tinggal di asrama. "Saya sudah jarang melihat dia sejak masuk pesantren," katanya.
Seperti diketahui, Prio Santoso orang terakhir yang mengencani Deudeuh, sebelum ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Tebet Utara 15-C Nomor 28 RT 007/001, Tebet Timur, Jakarta Selatan, 11 April.
Prio membunuh Deudeuh dalam keadaan telanjang. Pelaku menjerat leher korban menggunakan kabel pengering rambut lalu mulutnya disumpal kaus kaki. Korban diduga tewas akibat kekurangan oksigen.
Pelaku ditangkap setelah polisi menelusuri jejak dalam telepon genggam Deudeuh. Bapak satu anak itu dibekuk di sebuah kamar kos di Jalan Batu Tapak I, RT 1/11, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat.
Deudeuh merupakan janda beranak satu yang kerap menerima tamu lelaki di kosannya di Tebet, Jakarta Selatan. Di lokasi kejadian, penyidik menemukan alat kontrasepsi. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, penyidik mengamankan kaus kaki, kabel, dan bed cover, sebagai alat bukti.
medcom.id, Jakarta: Pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin, M. Prio Santoso (24) dikenal sebagai anak soleh saat masih menjadi pelajar. Tidak hanya rajin ibadah, Ia juga menjadi santri salah satu pesantren ketika masih duduk bangku SMP dan SMA.
"Dia anak soleh, waktu SD rajin ngaji dan solat. Mushola di sebelah rumahnya, tiap hari saya lihat dia pergi ke mushola," kata Tetangga Prio, Noneng (48) saat ditemui
Metrotvnews di rumahnya Jalan Kampung Suka Bakti, Curug, Tanggerang, Banten, Kamis (16/4/2015).
Noneng mengaku tidak percaya Prio melakukan pembunuhan, sebab Prio pernah menjadi santri di salah satu pesantren. “Saya heran dia diberitakan seperti itu, tidak perca deh," ujarnya.
Sejak masuk pesantren, Prio jarang terlihat di rumah, keluarganya mengaku Prio tinggal di asrama. "Saya sudah jarang melihat dia sejak masuk pesantren," katanya.
Seperti diketahui, Prio Santoso orang terakhir yang mengencani Deudeuh, sebelum ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Tebet Utara 15-C Nomor 28 RT 007/001, Tebet Timur, Jakarta Selatan, 11 April.
Prio membunuh Deudeuh dalam keadaan telanjang. Pelaku menjerat leher korban menggunakan kabel pengering rambut lalu mulutnya disumpal kaus kaki. Korban diduga tewas akibat kekurangan oksigen.
Pelaku ditangkap setelah polisi menelusuri jejak dalam telepon genggam Deudeuh. Bapak satu anak itu dibekuk di sebuah kamar kos di Jalan Batu Tapak I, RT 1/11, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat.
Deudeuh merupakan janda beranak satu yang kerap menerima tamu lelaki di kosannya di Tebet, Jakarta Selatan. Di lokasi kejadian, penyidik menemukan alat kontrasepsi. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, penyidik mengamankan kaus kaki, kabel, dan bed cover, sebagai alat bukti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)