Rokok ilegal. (ANT/Dewi Fajriani)
Rokok ilegal. (ANT/Dewi Fajriani)

Selama 2016 Ditjen Bea Cukai Tindak 2.200 Pelarangan Rokok Ilegal

Dian Ihsan Siregar • 25 Januari 2017 22:56
medcom.id, Jakarta: Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi menyampaikan bahwa pada 2016, produksi rokok turun sebanyak 6 miliar batang. Penurunan tersebut, menurut Heru, disebabkan oleh maraknya rokok ilegal.
 
Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/1/2017), penurunan produksi rokok batang rokok dikarenakan banyak rokok ilegal. Maka dari itu Ditjen Bea Cukai‎ akan fokus memberantas rokok ilegal. 
 
Selama 2016 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melakukan lebih dari 2.200 penindakan terkait pelanggaran rokok ilegal. Jumlah ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2015 sebanyak 1.232 penindakan.

"Saya juga mengusulkan adanya ekstensifikasi barang kena cukai baru berupa ‎plastik di tahun 2017. Usulan ini dapat mengakomodasi fungsi pengendalian dan penerimaan negara," kata Heru.
 
‎Sementara itu, Anggota DPR Komisi XI Indah Kurnia menilai bahwa penyebab utama rokok ilegal marak adalah kenaikan cukai yang tinggi pada 2016, yang mencapai 15 persen, jauh lebih tinggi dari angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
 
Selain kenaikan cukai, PPN rokok juga mengalami kenaikan tarif dari 8,4 persen ke 8,7 persen di tahun yang sama. Hal tersebut pada akhirnya berimbas pada daya beli masyarakat, maraknya rokok ilegal dan akhirnya penurunan produksi rokok pada 2016. 
 
"SKT yang paling parah terdampak. Selain karena kenaikan cukai terlalu tinggi, kenaikan cukai juga masih kurang berpihak ke SKT karena masih ada tarif SKM atau SPM yg lebih rendah dari tarif SKT. Perlu diperhatikan peningkatan tarif cukai tidak serta merta menurunkan minat merokok, tapi justru menyuburkan konsumsi rokok ilegal," tegas Indah.
 
Secara terpisah, anggota DPR Komisi XI Wilgo Zainar juga menyatakan dukungannya terkait pemberantasan rokok ilegal. ‎Karena itu, DJBC harus melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi terhadap perusahaan rokok ilegal ini.
 
"Kalau volume turun karena faktor kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, saya kira ini positif. Tapi kalau turun volume karena merebaknya rokok ilegal, ini jelas merugikan negara. Pemalsu cukai dan pabrik rokok ilegal perlu ditindak tegas," tukas Wilgo. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan