medcom.id, Jakarta: Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta meminta pelaku usaha angkutan umum konvensional berbenah. Ketua DPD Organda DKI Syafruhan Sinungan menyatakan, polemik transportasi berbasis online dengan konvensional yang ada sekarang, tidak cukup dilawan dengan protes.
Menurut dia, memperbaiki diri lebih baik ketimbang turun ke jalan. Revitalisasi menjadi salah satu yang bisa dilakukan agar pelayanan bisa maksima. Pemilik angkutan konvensional juga mesti terus memperbaiki sumber daya manusianya.
"Karena itu juga amanat undang-undang, harus memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM)," kata Syafruhan di Jakarta Barat, Rabu 22 Maret 2017.
Tata kelola manajemen, kata Syafruhan, harus terus diperbaiki. Jika tidak, usaha angkutan konvensional bisa benar-benar ditinggalkan masyarakat. Terlebih, kemajuan teknologi yang cukup pesat.
Syafruhan mengaku telah mengusulkan DPRD mewadahi pendidikan bagi pengemudi angkutan konvensional. Kalau perlu, dibuatkan semacam sertifikasi.
"Agar komitmen pelayanan bisa maksimal," tegas dia.
Ia mengatakan, ekspektasi masyarakat terhadap angkutan umum tak bisa dipandang sebelah mata. Peremajaan dan perbaikan pelayanan tidak bisa juga dihindari. Kemajuan teknologi, kata dia, perlu juga diperhatikan.
"Kalau angkutan dan pengemudi baik, ramah, rasanya masyarakat juga terus menerima," ucap Syafruhan.
medcom.id, Jakarta: Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta meminta pelaku usaha angkutan umum konvensional berbenah. Ketua DPD Organda DKI Syafruhan Sinungan menyatakan, polemik transportasi berbasis online dengan konvensional yang ada sekarang, tidak cukup dilawan dengan protes.
Menurut dia, memperbaiki diri lebih baik ketimbang turun ke jalan. Revitalisasi menjadi salah satu yang bisa dilakukan agar pelayanan bisa maksima. Pemilik angkutan konvensional juga mesti terus memperbaiki sumber daya manusianya.
"Karena itu juga amanat undang-undang, harus memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM)," kata Syafruhan di Jakarta Barat, Rabu 22 Maret 2017.
Tata kelola manajemen, kata Syafruhan, harus terus diperbaiki. Jika tidak, usaha angkutan konvensional bisa benar-benar ditinggalkan masyarakat. Terlebih, kemajuan teknologi yang cukup pesat.
Syafruhan mengaku telah mengusulkan DPRD mewadahi pendidikan bagi pengemudi angkutan konvensional. Kalau perlu, dibuatkan semacam sertifikasi.
"Agar komitmen pelayanan bisa maksimal," tegas dia.
Ia mengatakan, ekspektasi masyarakat terhadap angkutan umum tak bisa dipandang sebelah mata. Peremajaan dan perbaikan pelayanan tidak bisa juga dihindari. Kemajuan teknologi, kata dia, perlu juga diperhatikan.
"Kalau angkutan dan pengemudi baik, ramah, rasanya masyarakat juga terus menerima," ucap Syafruhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)