Jakarta: Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan Vaksin Merah Putih. Vaksin buatan Universitas Airlangga (Unair) akan memasuki tahap uji klinik.
Menurut Budi, uji praklinik vaksin terhadap hewan menunjukan hasil yang bagus dan memiliki efisiensi tinggi. Sehingga, untuk tahap selanjutnya, yakni terkait uji klinik kepada manusia diserahkan kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
"Saya berdoa mudah-mudahan lancar sehingga pada semester kedua tahun depan, Vaksin Merah Putih telah bisa diproduksi. Hal ini juga sangat bergantung pada bantuan dari Ibu Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa), karena rencananya akan dilakukan di Surabaya," ujar Budi dilansir dari Media Indonesia, Jakarta, Kamis, 11 November 2021.
Uji klinik tahap pertama untuk melihat aspek keamanan dari vaksin dan membutuhkan 100 orang sebagai sampel. Kemudian, uji klinik tahap kedua yang akan melibatkan sekitar 400 orang guna melihat aspek terkait imunogenisitasnya.
Baca: 80,95 Juta Penduduk Indonesia Telah Divaksinasi Covid-19
Sedangkan uji klinik tahap ketiga yang akan melibatkan sekitar 3.000 orang untuk melihat efikasi vaksin itu sendiri. Budi mengatakan skenario uji klinik tahap ketiga masih tahap penyusunan.
"Jadi, skenario pertama digunakan untuk suntik vaksin sebanyak dua kali. Skenario kedua, sebagai vaksin booster sehingga dapat menguatkan vaksin sebelumnya. Skenario ketiga, akan disuntikkan sebanyak dua kali dengan sasaran anak-anak di bawah 12 tahun," jelasnya.
Budi mengampresiasi progres yang sudah dilakukan Unair bersama PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Dia mengungkapkan apa dilakukan hal yang luar biasa karena dapat menyelesaikan proses penelitian hingga uji praklinik kurang dari satu tahun.
Jakarta: Menteri Kesehatan
(Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan
Vaksin Merah Putih. Vaksin buatan Universitas Airlangga
(Unair) akan memasuki tahap uji klinik.
Menurut Budi, uji praklinik vaksin terhadap hewan menunjukan hasil yang bagus dan memiliki efisiensi tinggi. Sehingga, untuk tahap selanjutnya, yakni terkait uji klinik kepada manusia diserahkan kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
"Saya berdoa mudah-mudahan lancar sehingga pada semester kedua tahun depan, Vaksin Merah Putih telah bisa diproduksi. Hal ini juga sangat bergantung pada bantuan dari Ibu Gubernur Jawa Timur (Khofifah Indar Parawansa), karena rencananya akan dilakukan di Surabaya," ujar Budi dilansir dari
Media Indonesia, Jakarta, Kamis, 11 November 2021.
Uji klinik tahap pertama untuk melihat aspek keamanan dari vaksin dan membutuhkan 100 orang sebagai sampel. Kemudian, uji klinik tahap kedua yang akan melibatkan sekitar 400 orang guna melihat aspek terkait imunogenisitasnya.
Baca:
80,95 Juta Penduduk Indonesia Telah Divaksinasi Covid-19
Sedangkan uji klinik tahap ketiga yang akan melibatkan sekitar 3.000 orang untuk melihat efikasi vaksin itu sendiri. Budi mengatakan skenario uji klinik tahap ketiga masih tahap penyusunan.
"Jadi, skenario pertama digunakan untuk suntik vaksin sebanyak dua kali. Skenario kedua, sebagai
vaksin booster sehingga dapat menguatkan vaksin sebelumnya. Skenario ketiga, akan disuntikkan sebanyak dua kali dengan sasaran anak-anak di bawah 12 tahun," jelasnya.
Budi mengampresiasi progres yang sudah dilakukan Unair bersama PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia. Dia mengungkapkan apa dilakukan hal yang luar biasa karena dapat menyelesaikan proses penelitian hingga uji praklinik kurang dari satu tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)