ilustrasi/Medcom.id
ilustrasi/Medcom.id

Percepat Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, TN2PK Gandeng IBER hingga Akademisi Oxford

Kautsar Widya Prabowo • 16 Desember 2022 11:56
Jakarta: Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) tengah mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem yang ditargetkan mencapai angka 0 persen pada tahun 2024. Saat ini, angka kemiksinan ekstrem masih diangka 2 persen. 
 
"Wakil Presiden selaku Ketua TNP2K selalu menyatakan di beberapa kesempatan bahwa penghapusan kemiskinan ekstrem ini harus dilakukan melalui upaya kolaborasi, sinergi, juga konvergensi yang melibatkan berbagai pihak yang kita kenal dengan nama penta helix," ujar Sekretaris Eksekutif TNP2K Suprayoga Hadi dalam keterangan tertulis, Jumat, 16 Desember 2022. 
 
Oleh karenanya, TNP2K menggandeng Indonesia Bureau of Economic Research (IBER) dan sejumlah akademisi dalam mempercepat pengentas kemiskinan ekstrem. Salah satunya pakar ekonomi Universitas Oxford Profesor Sabina Alkire yang menyebut Indonesia telah berhasil mengangkat 8 juta penduduk dari garis kemiskinan dalam rentang waktu 5 tahun.

"Ini membuat Indonesia menjadi negara kedua tercepat setelah Cina yang berhasil menurunkan banyak indikator kemiskinan multidimensi,” ungkap Sabina.
 
Selain itu, akademisi Universitas Indonesia (UI) Abdillah Ahsan mengatakan perlu perlu ada peningkatan kapasitas dan wewenang dari TNP2K. Ia mengusulkan TNP2K menjadi lembaga setingkat kementerian di bawah koordinasi langsung Presiden melalui payung hukum Peraturan Pemerintah.
 
“Dengan mendudukkan TNP2K sebagai lembaga yang berada langsung di bawah Presiden, diharapkan membuat lembaga ini memiliki wewenang yang lebih kuat dalam sinkronisasi, koordinasi, dan optimalisasi program pengentasan kemiskinan ekstrem,” jelas Abdillah.

Baca: Pembangunan Ekonomi Inklusif-Berkelanjutan akan Dilakukan Tahun Depan


Sebelumnya, TNP2K mencatat puluhan provinsi telah mengalami penurunan angka kemiskinan ekstrem. Hal tersebut terjadi dalam periode 2021-2022. 
 
"Dari 34 provinsi kita lihat ternyata 20 (provinsi) yang Alhamdulillah dalam konteks tahun 2021-2022 mengalami penurunan kemiskinan ekstrem," ujar Suprayoga di auditorium Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Oktober 2022.
 
Adapun 20 provinsi mengalami penurunan kemiskinan ekstrem dari 2021-202, yaitu Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepualuan Riau, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat
 
Namun, Yoga menyebut ada 14 provinsi yang justru mengalami peningkatan kemiskinan ekstrem. Fenomena ini menunjukkan ada beberapa langkah dalam pengentasan kemiskinan ekstrem yang perlu dibenahi. 
 
Provinsi tesebut meliputi Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, dan Papua. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan