Jakarta: Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto menyebutkan ada empat kata kunci dalam arahan presiden terkait reformasi TNI di Indonesia. Keempatnya reformasi militer, modernisasi pertahanan, transformasi pertahanan dan kekuatan pertahanan Indonesia.
"Itu kata kunci yang disampaikan presiden 5 Oktober 2021 yang menjadi PR kita bersama," kata Andi saat menjadi pembicara the 6th Jakarta Geopolitical Forum “Geomaritime: Chasing the Future of Global Stability” di Grand Studio Metro TV pada Rabu, 24 Agustus 2022.
Menurut Andi, reformasi militer yang sudah dijalankan sejak 1998 ini bisa berlanjut menuju transformasi pertahanan, sehingga bisa membentuk perencanaan jangka panjang menuju tercapainya kekuatan regional, yakni kekuatan pertahanan Indonesia.
Ia meyakini perencanaan jangka panjang kekuatan pertahanan Indonesia harus mampu melampaui perencanaan 2050 yang dilakukan oleh Tiongkok, bahkan kalau bisa, sampai ke 2070.
"Kuncinya untuk Indonesia ke depan adalah bagaimana menguasai teknologi," kata dia.
Andi menyebutkan, Angkatan Laut di Indonesia sudah tidak bisa lagi memikirkan Maritime Instrument, Maritime Capability, dan Maritime Technology, karena begitu sudah berpikir tentang Maritime Capacity, Era Supply Chain, dan Era Connectivity, maka Indonesia perlu mengintegrasikan Maritime, Space, dan Digital Cyber.
Hal tersebut dilakukan untuk memiliki Maritime Capacity yang kuat. "Tanpa mengintegrasikan tiga itu kita tidak akan memiliki Maritime Capacity yang kuat, kapasitas maritim yang kuat," lanjut Andi.
Akhirnya, Indonesia memang membutuhkan langkah panjang untuk mencapainya, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo dalam pidato HUT TNI, yaitu harus melakukan perencanaan jangka panjang reformasi TNI.
The 6th Jakarta Geopolitical Forum ini dilaksanakan secara hibrida dan berlangsung selama dua hari pada 24 dan 25 Agustus 2022. Berbagai pembicara dari seluruh dunia hadir dalam kegiatan yang digelar secara hibrida tersebut.
Jakarta: Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (
Lemhannas RI) Andi Widjajanto menyebutkan ada empat kata kunci dalam arahan presiden terkait reformasi
TNI di Indonesia. Keempatnya reformasi militer, modernisasi pertahanan, transformasi pertahanan dan kekuatan pertahanan Indonesia.
"Itu kata kunci yang disampaikan presiden 5 Oktober 2021 yang menjadi PR kita bersama," kata Andi saat menjadi pembicara the 6th Jakarta Geopolitical Forum “Geomaritime: Chasing the Future of Global Stability” di Grand Studio Metro TV pada Rabu, 24 Agustus 2022.
Menurut Andi, reformasi militer yang sudah dijalankan sejak 1998 ini bisa berlanjut menuju transformasi pertahanan, sehingga bisa membentuk perencanaan jangka panjang menuju tercapainya kekuatan regional, yakni kekuatan pertahanan Indonesia.
Ia meyakini perencanaan jangka panjang kekuatan pertahanan Indonesia harus mampu melampaui perencanaan 2050 yang dilakukan oleh Tiongkok, bahkan kalau bisa, sampai ke 2070.
"Kuncinya untuk Indonesia ke depan adalah bagaimana menguasai teknologi," kata dia.
Andi menyebutkan, Angkatan Laut di Indonesia sudah tidak bisa lagi memikirkan Maritime Instrument, Maritime Capability, dan Maritime Technology, karena begitu sudah berpikir tentang Maritime Capacity, Era Supply Chain, dan Era Connectivity, maka Indonesia perlu mengintegrasikan Maritime, Space, dan Digital Cyber.
Hal tersebut dilakukan untuk memiliki Maritime Capacity yang kuat. "Tanpa mengintegrasikan tiga itu kita tidak akan memiliki Maritime Capacity yang kuat, kapasitas maritim yang kuat," lanjut Andi.
Akhirnya, Indonesia memang membutuhkan langkah panjang untuk mencapainya, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo dalam pidato HUT TNI, yaitu harus melakukan perencanaan jangka panjang reformasi TNI.
The 6th Jakarta Geopolitical Forum ini dilaksanakan secara hibrida dan berlangsung selama dua hari pada 24 dan 25 Agustus 2022. Berbagai pembicara dari seluruh dunia hadir dalam kegiatan yang digelar secara hibrida tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)