Jakarta: Ratusan burung pipit dilepas di Vihara Dharma Bakti, Glodok, Jakarta Barat. Kegiatan ini simbol harapan dan doa menyambut Hari Raya Imlek 2572 di tengah pandemi covid-19.
“Supaya bangkit lah Indonesia. Tidak ada banjir, penyakit hilang, dan kita makmur semua,” kata Pak Loncat, inisiator pelepasan burung pipit di Vihara Dharma Bakti, Kamis, 11 Februari 2021.
Pak Loncat menyebut pandemi covid-19 membuat semua sektor terdampak. Tak hanya kesehatan, sosial dan ekonomi masyarakat turut melempem.
Dia menyebut tahun shio kerbau logam yang jatuh tahun ini diharap membawa perubahan bagi Indonesia yang dilanda pandemi. Kerbau dilambangkan sebagai hewan yang kuat dan relevan dengan kondisi Indonesia yang harus semakin tangguh.
“Satu tahun kita lesu ada covid-19,” papar dia.
Baca: Jelang Imlek, Vihara Dharma Bakti Mulai Didatangi Jemaat
Dia mengakui Imlek 2021 sangat berbeda dibanding sebelum pandemi covid-19. Dia tak lagi bisa berkumpul dengan keluarga besar dan harus tetap di rumah. Namun, hal ini harus dilakukan demi melindungi keluarga tercinta dari penyebaran covid-19.
“Ada yang kurang. Biasa saudara, anak, cucu datang tapi sekarang sepi,” tutur pemilik warung mie ayam itu.
Dia berdamai dengan keadaan karena pandemi covid-19 masih merajalela. Dia justru berterima kasih pada pemerintah yang intens mengimbau masyarakat merayakan Imlek di rumah.
Menurut dia, disiplin protokol kesehatan lebih penting daripada membahayakan kesehatan keluarga. Bahkan Pak Loncat mengimbau keluarganya untuk memanfaatkan teknologi dalam berbagi angpau.
“Selain 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun), saya tambah satu lagi dengan mentransfer saja angpaunya,” kelakar Pak Loncat.
Jakarta: Ratusan burung pipit dilepas di Vihara Dharma Bakti, Glodok, Jakarta Barat. Kegiatan ini simbol harapan dan doa menyambut Hari Raya
Imlek 2572 di tengah pandemi covid-19.
“Supaya bangkit lah Indonesia. Tidak ada banjir, penyakit hilang, dan kita makmur semua,” kata Pak Loncat, inisiator pelepasan burung pipit di Vihara Dharma Bakti, Kamis, 11 Februari 2021.
Pak Loncat menyebut pandemi covid-19 membuat semua sektor terdampak. Tak hanya kesehatan, sosial dan ekonomi masyarakat turut melempem.
Dia menyebut tahun shio kerbau logam yang jatuh tahun ini diharap membawa perubahan bagi Indonesia yang dilanda
pandemi. Kerbau dilambangkan sebagai hewan yang kuat dan relevan dengan kondisi Indonesia yang harus semakin tangguh.
“Satu tahun kita lesu ada covid-19,” papar dia.
Baca:
Jelang Imlek, Vihara Dharma Bakti Mulai Didatangi Jemaat
Dia mengakui
Imlek 2021 sangat berbeda dibanding sebelum pandemi covid-19. Dia tak lagi bisa berkumpul dengan keluarga besar dan harus tetap di rumah. Namun, hal ini harus dilakukan demi melindungi keluarga tercinta dari penyebaran covid-19.
“Ada yang kurang. Biasa saudara, anak, cucu datang tapi sekarang sepi,” tutur pemilik warung mie ayam itu.
Dia berdamai dengan keadaan karena pandemi
covid-19 masih merajalela. Dia justru berterima kasih pada pemerintah yang intens mengimbau masyarakat merayakan Imlek di rumah.
Menurut dia, disiplin
protokol kesehatan lebih penting daripada membahayakan kesehatan keluarga. Bahkan Pak Loncat mengimbau keluarganya untuk memanfaatkan teknologi dalam berbagi angpau.
“Selain 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun), saya tambah satu lagi dengan mentransfer saja angpaunya,” kelakar Pak Loncat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)