Jakarta: Perekam suara kokpit atau cockpit voice recorder (CVR) yang menjadi komponen black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 berhasil ditemukan, Rabu, 31 Maret 2021. CVR pesawat rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, 9 Januari 2021 itu berhasil ditemukan setelah dilakukan pencarian selama kurang lebih tiga bulan.
"Sudah (ditemukan). Nanti akan diumumkan," kata juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati saat dikonfirmasi, Rabu, 31 Maret 2021.
Pencarian CVR Sriwijaya Air SJ-182 memakan waktu berbulan-bulan. Pencarian terkendala alat pemancar sinyal bawah air (ULB) yang terlepas dari komponen.
Ternyata, CVR memiliki fungsi tak kalah penting dengan flight data recorder (FDR). Jika FDR melakukan perekaman data teknis pesawat saat perjalanan, CVR berfungsi merekam percakapan pilot dan kopilot di dalam kokpit.
Berikut beberapa fungsi CVR:
- Merekam data percakapan pilot dan kopilot di dalam kokpit. Termasuk komunikasi antara pilot dengan para awak pesawat.
- Memiliki empat saluran perekaman. Saluran pertama merekam percakapan yang terhubung ke pengeras suara penumpang. Saluran kedua merekam percakapan kokpit. Saluran ketiga merekam percakapan pilot dengan air traffic controller (ATC). Dan saluran keempat merekam suasana pesawat seperti suara mesin atau cuaca.
- Memiliki durasi perekaman data lebih pendek dari FDR, yakni hanya 30 menit. Perekaman menggunakan sistem looping (pengulangan). Yakni, merekam suara baru dan menghapus yang lama setiap 30 menit.
- CVR juga berfungsi merekam sinyal dari area mikrofon yang terletak di atap kokpit. Cara kerja CVR yakni dengan merekam sinyal pada mikrofon dan earphone yang digunakan pilot dan kolipot.
Jakarta: Perekam suara kokpit atau
cockpit voice recorder (CVR) yang menjadi komponen
black box pesawat
Sriwijaya Air SJ-182 berhasil ditemukan, Rabu, 31 Maret 2021. CVR
pesawat rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, 9 Januari 2021 itu berhasil ditemukan setelah dilakukan pencarian selama kurang lebih tiga bulan.
"Sudah (ditemukan). Nanti akan diumumkan," kata juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati saat dikonfirmasi, Rabu, 31 Maret 2021.
Pencarian CVR Sriwijaya Air SJ-182 memakan waktu berbulan-bulan. Pencarian terkendala alat pemancar sinyal bawah air (ULB) yang terlepas dari komponen.
Ternyata, CVR memiliki fungsi tak kalah penting dengan
flight data recorder (FDR). Jika FDR melakukan perekaman data teknis pesawat saat perjalanan, CVR berfungsi merekam percakapan pilot dan kopilot di dalam kokpit.
Berikut beberapa fungsi CVR:
- Merekam data percakapan pilot dan kopilot di dalam kokpit. Termasuk komunikasi antara pilot dengan para awak pesawat.
- Memiliki empat saluran perekaman. Saluran pertama merekam percakapan yang terhubung ke pengeras suara penumpang. Saluran kedua merekam percakapan kokpit. Saluran ketiga merekam percakapan pilot dengan
air traffic controller (ATC). Dan saluran keempat merekam suasana pesawat seperti suara mesin atau cuaca.
- Memiliki durasi perekaman data lebih pendek dari FDR, yakni hanya 30 menit. Perekaman menggunakan sistem
looping (pengulangan). Yakni, merekam suara baru dan menghapus yang lama setiap 30 menit.
- CVR juga berfungsi merekam sinyal dari area mikrofon yang terletak di atap kokpit. Cara kerja CVR yakni dengan merekam sinyal pada mikrofon dan
earphone yang digunakan pilot dan kolipot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)