Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut perencanaan awal pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat atau Kertajati tidak berjalan baik. Sehingga, bandara tersebut hingga saat ini masih minim peminat.
"Ya, mungkin kurang penelitian sehingga lokasinya tidak pas untuk Bandung dan Jakarta, tanggung, jadi kalau mau ke Bandung, lewat Kertajati mesti naik mobil lagi sampai 100 kilo, jadi lebih baik langsung saja ke Bandung. Jadi boleh dibilang perencanaanya tidak terlalu bagus," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 9 April 2019.
JK mengatakan bandara ini dibangun atas inisiatif Pemda Jawa Barat. Hanya, lokasi bandara itu serba tanggung dengan daerah lain.
Dia menyarankan pemerintah pusat ke depan lebih berhati-hati dalam membangun infrastruktur. Jangan sampai hanya karena ada daerah yang ingin memiliki bandara besar kemudian bangun tanpa penelitian yang tepat.
(Baca juga: Pemprov Jabar Minta ASN Gunakan Penerbangan dari BIJB)
"Karena letaknya tanggung, sekiranya hanya berada 20-30 kilometer dari Bandung masih oke, tapi ini kan hampir 100 (kilometer)," ucap dia.
JK belum mengetahui solusi ke depan untuk bandara tersebut. Lagipula, bandara tersebut juga tak bisa dialihfungsikan.
Apabila dialihkan menjadi bandara militer sulit. Sebab, terminal dibangun dengan harga yang mahal.
"Nah lihat saja nanti mungkin ada usaha juga, kecuali di sekitar itu berkembang, karena airlines tidak bisa dipaksa kalau tidak ada penumpang. Siapa mau bayar kerugiannya. Kecuali di sekitar Kertajati itu Indramayu, Subang, atau apalagi sekitarnya, berkembang baru bisa," pungkas dia.
Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut perencanaan awal pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat atau Kertajati tidak berjalan baik. Sehingga, bandara tersebut hingga saat ini masih minim peminat.
"Ya, mungkin kurang penelitian sehingga lokasinya tidak pas untuk Bandung dan Jakarta, tanggung, jadi kalau mau ke Bandung, lewat Kertajati mesti naik mobil lagi sampai 100 kilo, jadi lebih baik langsung saja ke Bandung. Jadi boleh dibilang perencanaanya tidak terlalu bagus," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa, 9 April 2019.
JK mengatakan bandara ini dibangun atas inisiatif Pemda Jawa Barat. Hanya, lokasi bandara itu serba tanggung dengan daerah lain.
Dia menyarankan pemerintah pusat ke depan lebih berhati-hati dalam membangun infrastruktur. Jangan sampai hanya karena ada daerah yang ingin memiliki bandara besar kemudian bangun tanpa penelitian yang tepat.
(Baca juga:
Pemprov Jabar Minta ASN Gunakan Penerbangan dari BIJB)
"Karena letaknya tanggung, sekiranya hanya berada 20-30 kilometer dari Bandung masih oke, tapi ini kan hampir 100 (kilometer)," ucap dia.
JK belum mengetahui solusi ke depan untuk bandara tersebut. Lagipula, bandara tersebut juga tak bisa dialihfungsikan.
Apabila dialihkan menjadi bandara militer sulit. Sebab, terminal dibangun dengan harga yang mahal.
"Nah lihat saja nanti mungkin ada usaha juga, kecuali di sekitar itu berkembang, karena airlines tidak bisa dipaksa kalau tidak ada penumpang. Siapa mau bayar kerugiannya. Kecuali di sekitar Kertajati itu Indramayu, Subang, atau apalagi sekitarnya, berkembang baru bisa," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)