Karopenmas Mabes Polri Dedi Prasetyo. Medcom.id/ Kautsar Widya Prabowo,
Karopenmas Mabes Polri Dedi Prasetyo. Medcom.id/ Kautsar Widya Prabowo,

Porli Siap Bebaskan Dua Sandera Abu Sayyaf

Kautsar Widya Prabowo • 22 Februari 2019 20:43
Jakarta: Polri akan mengerahkan sejumlah personel terlatih untuk membebaskan dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok teroris Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
 
"Pada prinsipnya pihak kepolisian mempersiapkan personel-perosenel yang sudah memiliki pengalaman, memiliki kompetensi dan mengetahui tentang sedikit banyak situasi yang ada di Filipina," ujar Karopenmas Mabes Polri Dedi Prasetyo di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Febuari 2019.
 
Dedi mengatakan pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) terkait upaya pembebasan tersebut. Sebab Kemenlu merupakan otoritas yang akan bernegosiasi terkait hubungan diplomasi tersebut.

"Jadi nanti kebutuhan-kebutuhan apa yang dibutuhkan dalam rangka melakukan negoisasi kepada pihak yang menyandera tentu akan diputuskan oleh Kemenlu, di Jakarta nanti diputuskannya," tutur dia.
 
Divisi Hubungan Internasional (HubInter) yang dilaksanakan oleh Senior Liaison Officer (SLO) pun terus berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Filipina dan Kepolisian setempat. 
 
"Yang jelas Hub Inter juga sangat proaktif berkomunikasi dengan KBRI, berkomunikasi dengan Kemenlu juga SLO sisanya," ujar Dedi.
 
Lebih lanjut, jenderal bintang satu tersebut mengungkapkan bahwa Kemenlu juga turut melibatkan TNI dan Badan Inteligen Negara (BIN). Lebih jauh langkah diplomasi secara humanis akan dikedepakan agar dua WNI dapat dibebaskan dengan negosiasi yang tepat.
 
"Langkah-langkah diplomasi secara humanis, secara persuasif intinya menyelamatkan WNI dari senapan kelompok Abu Sayyaf segera dikeluarkan dengan selamat," tandas dia.
 
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI mengonfirmasi ada dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera oleh kelompok militan. Kedua WNI ini berasal dari Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
 
"Keduanya diculik kelompok bersenjata Filipina Selatan saat bekerja menangkap ikan di Perairan Sandakan, Sabah, Malaysia, pada 5 Desember 2018 bersama satu orang WN Malaysia," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemenlu RI Lalu Muhamad Iqbal, Rabu, 20 Februari 2019.
 
Sejak diterimanya laporan penculikan, lanjut Iqbal, Kemenlu telah berkomunikasi dengan keluarga kedua WNI di Wakatobi dan secara berkala menyampaikan update perkembangan upaya pembebasan.
 
"Pemerintah terus melakukan upaya-upaya dalam rangka pembebasan kedua WNI dari penyanderaan," ujar Iqbal.
 
Kasus ini adalah penculikan ke-11 yang dilakukan terhadap WNI di perairan Sabah, Malaysia, oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SCI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan