Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengajak masyarakat empati dengan sesama. Salah satunya dengan menjaga diri agar tidak tertular dan menularkan covid-19 terutama kepada orang dengan penyakit penyerta atau komorbid.
“Penderita komorbid perlu kita lindungi karena merupakan satu dari beberapa risiko yang dapat memperparah covid-19,” kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 15 Februari 2022.
Wiku mengatakan orang dengan komorbid berpotensi membutuhkan perawatan. Gejala yang diderita golongan itu juga berat, hingga memperbesar risiko kematian.
Baca: Selesai Isoman, Status Warna di PeduliLindungi Otomatis Berubah
Hal tersebut sejalan dengan data dan fakta di lapangan. Tren nasional menunjukkan mayoritas kasus meninggal dialami pasien covid-19 komorbid berupa diabetes melitus.
“Sedangkan gejala berat atau kritis mayoritas berasal dari komorbid diabetes melitus dan hipertensi,” papar Wiku.
Dia memerinci sejumlah komorbid yang meningkatkan risiko perburukan covid-19. Mulai dari kanker, gangguan ginjal/hati/paru-paru kronis, gangguan neurologis, dan diabetes melitus.
Berikutnya, gangguan jantung dan pembuluh darah, infeksi HIV, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan obesitas. Komorbid terakhir, yakni thalasemia.
“Setiap komorbid memiliki target invasi covid-19 yang berbeda sehingga memiliki gejala khas pada setiap penderitanya,” jelas Wiku.
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan
Covid-19 mengajak masyarakat empati dengan sesama. Salah satunya dengan menjaga diri agar tidak tertular dan menularkan covid-19 terutama kepada orang dengan penyakit penyerta atau komorbid.
“Penderita komorbid perlu kita lindungi karena merupakan satu dari beberapa risiko yang dapat memperparah covid-19,” kata juru bicara Satuan Tugas (
Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 15 Februari 2022.
Wiku mengatakan orang dengan komorbid berpotensi membutuhkan perawatan. Gejala yang diderita golongan itu juga berat, hingga memperbesar risiko kematian.
Baca:
Selesai Isoman, Status Warna di PeduliLindungi Otomatis Berubah
Hal tersebut sejalan dengan data dan fakta di lapangan. Tren nasional menunjukkan mayoritas kasus meninggal dialami
pasien covid-19 komorbid berupa diabetes melitus.
“Sedangkan gejala berat atau kritis mayoritas berasal dari komorbid diabetes melitus dan hipertensi,” papar Wiku.
Dia memerinci sejumlah komorbid yang meningkatkan risiko perburukan covid-19. Mulai dari kanker, gangguan ginjal/hati/paru-paru kronis, gangguan neurologis, dan diabetes melitus.
Berikutnya, gangguan jantung dan pembuluh darah, infeksi HIV, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan obesitas. Komorbid terakhir, yakni thalasemia.
“Setiap komorbid memiliki target invasi covid-19 yang berbeda sehingga memiliki gejala khas pada setiap penderitanya,” jelas Wiku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)