Tangerang: Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) berambisi menghasilkan lulusan yang relevan dan siap bersaing di kancah global melalui penguatan program micro-credentials internasional. Hal ini menjadi salah satu fokus utama dalam Wisuda ke-11 dan Dies Natalis ke-14 yang mengukuhkan 652 lulusan dari Fakultas Teknologi Desain serta Fakultas Humaniora dan Bisnis.
Para wisudawan UPJ tidak hanya mengandalkan ijazah formal. Mereka juga dibekali dengan sertifikasi keahlian dari institusi digital internasional. Strategi ini merupakan untuk memastikan bahwa setiap lulusan memiliki keterampilan spesifik yang dibutuhkan oleh industri saat ini.
Presiden UPJ, Frans Satyaki Sunito, menekankan bahwa integrasi sertifikasi keahlian internasional ini merupakan kunci dalam membentuk lulusan yang 'Berdaya, Berkarya, dan Bermakna'. UPJ berpandangan bahwa pengetahuan akademis harus dilengkapi dengan kompetensi praktis yang terverifikasi secara global.
Keberhasilan program ini juga didukung oleh kolaborasi kuat UPJ dengan berbagai mitra internasional. Sepanjang tahun akademik 2024–2025, UPJ telah menandatangani 11 MoU, 3 MoA, dan 14 Implementation Arrangement (IA) dengan institusi dari Korea, Taiwan, Australia, hingga Jerman.
Jejaring internasional dinilai membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan pengakuan global, seperti yang dicontohkan oleh Naufal Badalsyafiq, lulusan Desain Komunikasi Visual, yang berhasil melanjutkan studi ke Monash University dengan beasiswa penuh berkat portofolio akademis dan keahliannya.
Dengan fokus pada micro-credentials internasional, UPJ berharap dapat terus mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri di seluruh dunia.
Ketua Panitia Wisuda ke-11, Yunus Widjaja, menekankan bahwa tema 'Berdaya, Berkarya, Bermakna' menjadi pijakan utama bagi lulusan UPJ.
"Wisuda bukan hanya seremoni kelulusan, tetapi perayaan proses panjang pembelajaran yang menggabungkan akademik, praktik industri, riset, dan jejaring global. Tema ini mengingatkan bahwa setiap lulusan UPJ harus berdaya menghadapi tantangan, berkarya memberi kontribusi, dan bermakna bagi masyarakat," kata Yunus.
Tangerang: Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) berambisi menghasilkan lulusan yang relevan dan siap bersaing di kancah global melalui penguatan program micro-credentials internasional. Hal ini menjadi salah satu fokus utama dalam Wisuda ke-11 dan Dies Natalis ke-14 yang mengukuhkan 652 lulusan dari Fakultas Teknologi Desain serta Fakultas Humaniora dan Bisnis.
Para wisudawan UPJ tidak hanya mengandalkan ijazah formal. Mereka juga dibekali dengan sertifikasi keahlian dari institusi digital internasional. Strategi ini merupakan untuk memastikan bahwa setiap lulusan memiliki keterampilan spesifik yang dibutuhkan oleh industri saat ini.
Presiden UPJ, Frans Satyaki Sunito, menekankan bahwa integrasi sertifikasi keahlian internasional ini merupakan kunci dalam membentuk lulusan yang 'Berdaya, Berkarya, dan Bermakna'. UPJ berpandangan bahwa pengetahuan akademis harus dilengkapi dengan kompetensi praktis yang terverifikasi secara global.
Keberhasilan program ini juga didukung oleh kolaborasi kuat UPJ dengan berbagai mitra internasional. Sepanjang tahun akademik 2024–2025, UPJ telah menandatangani 11 MoU, 3 MoA, dan 14 Implementation Arrangement (IA) dengan institusi dari Korea, Taiwan, Australia, hingga Jerman.
Jejaring internasional dinilai membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan pengakuan global, seperti yang dicontohkan oleh Naufal Badalsyafiq, lulusan Desain Komunikasi Visual, yang berhasil melanjutkan studi ke Monash University dengan beasiswa penuh berkat portofolio akademis dan keahliannya.
Dengan fokus pada micro-credentials internasional, UPJ berharap dapat terus mencetak lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan industri di seluruh dunia.
Ketua Panitia Wisuda ke-11, Yunus Widjaja, menekankan bahwa tema 'Berdaya, Berkarya, Bermakna' menjadi pijakan utama bagi lulusan UPJ.
"Wisuda bukan hanya seremoni kelulusan, tetapi perayaan proses panjang pembelajaran yang menggabungkan akademik, praktik industri, riset, dan jejaring global. Tema ini mengingatkan bahwa setiap lulusan UPJ harus berdaya menghadapi tantangan, berkarya memberi kontribusi, dan bermakna bagi masyarakat," kata Yunus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)